Tembakau Deli, sebuah warisan sejarah Sumatera Utara, tengah menjadi sorotan. Bukan hanya sebagai komoditas pertanian, namun juga sebagai aset budaya yang perlu dilestarikan. Sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Dr. Phil Ichwan Azhari, MS, mengajak semua pihak untuk menjaga kelangsungan tembakau Deli agar tetap berjaya.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan kunjungan mahasiswa Jurusan Sejarah Unimed ke Kebun Helvetia, Deli Serdang, lokasi budidaya tembakau Deli yang masih aktif hingga saat ini. Kunjungan tersebut memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa untuk mempelajari secara langsung sejarah dan proses budidaya tembakau Deli.
Pentingnya Pelestarian Tembakau Deli sebagai Warisan Sejarah
Prof. Ichwan Azhari menekankan pentingnya pelestarian tembakau Deli sebagai bagian integral dari sejarah Sumatera Utara. Baginya, tembakau Deli bukan sekadar tanaman, melainkan simbol perjalanan ekonomi dan sosial daerah tersebut.
Para mahasiswa, yang sebagian besar merupakan generasi milenial, mendapatkan pengalaman berharga melihat langsung kebun dan proses penanaman tembakau Deli. Ini merupakan pembelajaran yang tak ternilai harganya.
Ia berharap, kerjasama antara Unimed dan PTPN I Regional 1 dapat terus berlanjut. Bahkan, muncul gagasan untuk menciptakan event bertema tembakau Deli di sekitar Kebun Helvetia.
Kebun Helvetia: Pusat Budidaya dan Potensi Wisata Agro
PTPN 1 Regional 1 Kebun Helvetia Deli Serdang memproyeksikan produksi tembakau Deli sekitar 14 ton daun tembakau kering pada tahun 2025. Luas lahan yang digunakan mencapai 20 hektare.
Kawasan Kebun Helvetia memiliki potensi besar sebagai objek wisata agro dan sejarah. Para pengunjung dapat belajar tentang proses budidaya tembakau Deli, dari penanaman hingga pengolahannya.
Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin mempelajari sejarah tembakau Deli secara langsung.
PTPN 1 Regional 1: Upaya Pelestarian dan Pengembangan Tembakau Deli
Sekitar 50 mahasiswa Jurusan Sejarah FIS Unimed mengunjungi Kebun Helvetia untuk melakukan kuliah lapangan. Mereka mendapatkan penjelasan langsung dari Manager Unit Tanaman Tembakau, Hendri Hutabarat.
Hendri Hutabarat menjelaskan proses penanaman tembakau Deli mulai dari persiapan lahan hingga panen. Tembakau Deli merupakan tanaman tropis istimewa yang telah dibudidayakan sejak era kolonial pada tahun 1863.
PTPN 1 Regional 1, sebagai pewaris tanaman bergengsi ini, tidak hanya fokus pada produksi daun tembakau, tetapi juga melakukan hilirisasi dengan mengolahnya menjadi cerutu.
Pada musim tanam 2025, PTPN 1 Regional 1 Kebun Helvetia menanam tembakau Deli di lahan seluas 20 hektare, yang dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama seluas 10 hektare telah selesai dipanen.
Saat ini, tembakau hasil panen tahap pertama sedang dalam proses fermentasi di gudang sortasi Desa Tandem, Hamparan Perak, Deli Serdang. Tahap kedua seluas 10 hektare diperkirakan akan dipanen dalam waktu dekat.
Upaya pelestarian dan pengembangan tembakau Deli oleh PTPN 1 Regional 1 merupakan langkah positif untuk menjaga warisan sejarah dan mengembangkan potensi ekonomi lokal. Dengan mengembangkan wisata agro dan memanfaatkan potensi hilirisasi, tembakau Deli dapat terus berkontribusi bagi Sumatera Utara.