Beredar kabar di media sosial TikTok yang menyatakan platform tersebut akan ditutup pada 28 Juni 2025. Informasi ini tersebar luas melalui pesan berantai, meminta pengguna untuk meneruskan pesan tersebut kepada 20 orang lain guna mencegah pemblokiran akun. Namun, klaim ini terbukti salah. Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan penyelidikan dan memastikan kabar tersebut tidak benar.
Informasi yang keliru ini berpotensi menyebabkan kepanikan di kalangan pengguna TikTok. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih lanjut.
Narasi Hoaks Penutupan TikTok
Informasi palsu mengenai penutupan TikTok pada 28 Juni 2025 berasal dari beberapa akun TikTok. Akun-akun tersebut menyebarkan pesan serupa yang mendesak pengguna untuk meneruskan pesan tersebut kepada 20 kontak lainnya.
Salah satu contoh narasi yang beredar adalah: “Perhatian! TikTok akan ditutup tanggal 28 Juni. Kamu harus memberi tahu 20 orang, kalau tidak, akunmu akan diblokir permanen!”
Pesan tersebut tampak dirancang untuk menciptakan rasa takut dan mendorong pengguna agar menyebarkan pesan tersebut secara viral.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pengumuman resmi mengenai penutupan TikTok di situs web resmi platform tersebut. Justru sebaliknya, TikTok Indonesia baru saja meluncurkan integrasi terbaru dengan Tokopedia pada 11 Juni 2025.
Kemungkinan besar, kebingungan ini muncul akibat informasi yang salah mengenai penutupan TikTok Music.
TikTok Music, layanan streaming musik dari TikTok, memang telah ditutup pada 28 November 2024. Namun, hal ini tidak berarti platform TikTok utama akan ikut ditutup.
Meneruskan pesan berantai kepada 20 orang juga tidak akan mencegah pemblokiran akun. TikTok memiliki pedoman komunitas yang jelas. Pelanggaran terhadap pedoman tersebut dapat mengakibatkan pemblokiran akun.
Akun yang konsisten melanggar aturan akan diblokir, namun hal ini tidak berkaitan dengan rencana penutupan platform.
Informasi mengenai pedoman komunitas dan aturan moderasi konten TikTok tersedia di situs web resmi mereka.
Fenomena penyebaran pesan berantai seperti ini dikenal sebagai *copypasta*, di mana informasi palsu disalin dan disebarluaskan secara luas di media sosial.
Kesimpulan dan Analisis
Kesimpulannya, kabar yang menyebutkan TikTok akan ditutup pada 28 Juni 2025 adalah hoaks. Tidak ada bukti dan pengumuman resmi yang mendukung klaim tersebut.
Penyebaran pesan berantai ini merupakan contoh nyata betapa mudahnya informasi palsu menyebar di dunia digital.
Penting bagi pengguna internet untuk selalu kritis dan teliti dalam menerima informasi dari media sosial. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sebelum mempercayai dan menyebarkannya lebih lanjut.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya literasi digital dan kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan informasi yang salah. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.