Tijjani Reijnders, gelandang AC Milan, baru saja menyelesaikan transfernya ke Manchester City senilai 55 juta euro. Kedatangannya diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Kevin De Bruyne.
Meskipun gaya bermainnya berbeda dengan De Bruyne, Reijnders dikenal memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup impresif. Apakah performa apiknya di Milan dapat dipertahankan di Liga Primer Inggris?
Reijnders: Mesin Gol di AC Milan
Selama dua musim bersama AC Milan, Reijnders mencetak 19 gol dan 5 assist dari 104 penampilan. Musim lalu menjadi yang terbaik dalam kariernya dengan torehan 15 gol.
Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan musim sebelumnya di AZ Alkmaar, di mana ia hanya mencetak 7 gol dari 54 pertandingan. Penampilannya yang gemilang bahkan mengantarkannya pada penghargaan Gelandang Terbaik Serie A 2024/2025.
Perbandingan dengan Gelandang Manchester City
Produktivitas gol Reijnders terbilang menonjol jika dibandingkan dengan para gelandang Manchester City lainnya. Ilkay Gundogan, Mateo Kovacic, dan bahkan De Bruyne memiliki catatan gol yang lebih rendah.
Kovacic, sebagai gelandang City yang paling produktif, hanya mencetak 8 gol di semua kompetisi. Ini menunjukkan potensi Reijnders untuk meningkatkan daya serang Manchester City.
Ambisi dan Harapan di Manchester City
Reijnders sendiri menyatakan keyakinannya untuk bisa mencetak gol di Liga Primer Inggris. Ia mengungkapkan telah berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan mencetak golnya.
“Saya tahu sebagai gelandang, penting untuk bisa mencetak gol juga,” ujar Reijnders di situs resmi City. Ia menambahkan bahwa ia telah menganalisis kekurangannya dan berlatih keras untuk memperbaikinya.
Reijnders telah bergabung dengan skuad City untuk Piala Dunia Antarklub 2025 dan akan segera berangkat ke Amerika Serikat. Debutnya diprediksi akan terjadi pada laga melawan Wydad AC tanggal 18 Juni.
Transfer Reijnders ke Manchester City menandai sebuah langkah berani. Kemampuan mencetak golnya yang impresif di Milan menjadi modal berharga untuk bersaing di liga yang lebih kompetitif. Suksesnya di Manchester City tentu akan sangat bergantung pada adaptasinya dengan tim dan gaya bermain Liga Primer Inggris. Namun, potensi yang dimilikinya patut dinantikan.