Beredarnya foto seorang perempuan berseragam militer di media sosial memicu klaim bahwa ia adalah pilot militer Israel yang ditangkap Iran. Klaim tersebut, yang tersebar luas di berbagai platform, telah dinyatakan sebagai informasi palsu atau hoaks oleh Kompas.com.
Setelah dilakukan penelusuran mendalam, terungkap bahwa foto tersebut sama sekali tidak terkait dengan konflik Israel-Iran. Identitas perempuan dalam foto dan konteks sebenarnya akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Klaim Viral di Media Sosial
Unggahan di Facebook dan media sosial lainnya menampilkan foto seorang perempuan dengan seragam militer di depan pesawat. Narasi yang menyertai foto tersebut menyatakan bahwa perempuan itu adalah pilot Israel bernama Sarah Ahronot, yang telah ditawan oleh pihak Iran.
Beberapa akun Facebook turut menyebarkan foto tersebut dengan keterangan yang serupa, menyatakan bahwa Iran telah menangkap aset musuh dan memperkenalkan pilot wanita Israel yang telah ditahan.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com langsung melakukan investigasi dengan menggunakan teknik penelusuran gambar terbalik (reverse image search). Metode ini membantu melacak asal-usul foto dan memastikan keakuratannya.
Hasil penelusuran mengarahkan tim pada sebuah artikel di situs Aeroflap, yang diterbitkan pada 30 Desember 2021. Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan yang beredar di media sosial.
Artikel Aeroflap menjelaskan bahwa foto tersebut menampilkan Letnan Daniela Figueroa, seorang pilot perempuan Angkatan Laut Chile. Foto diambil saat Letnan Figueroa tengah berlatih sebagai pilot, menandai tonggak sejarah sebagai penerbang perempuan pertama Angkatan Laut Chile.
Mengungkap Identitas Sebenarnya
Terungkaplah bahwa perempuan dalam foto tersebut bukanlah pilot Israel yang ditangkap Iran, melainkan Letnan Daniela Figueroa dari Angkatan Laut Chile. Foto itu diabadikan saat ia sedang menjalani pelatihan pilot.
Pesawat di latar belakang foto adalah Embraer EMB-111 yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Chile. Tidak ada hubungan sama sekali antara foto ini dengan konflik antara Israel dan Iran.
Informasi yang beredar di media sosial tentang penangkapan pilot perempuan Israel adalah informasi yang salah dan menyesatkan.
Kesimpulannya, penyebaran informasi palsu secara online sangatlah berbahaya. Penting bagi pengguna internet untuk selalu melakukan verifikasi sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Berhati-hati dan bijak dalam menerima informasi di era digital saat ini sangatlah krusial.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya literasi digital dan penggunaan sumber informasi yang tepercaya. Dengan kemampuan untuk memverifikasi informasi, kita dapat mencegah penyebaran hoaks dan menjaga integritas informasi di ruang digital.
