Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel terhadap Iran pada Sabtu, 14 Juni 2025, telah mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka yang signifikan. Angka korban tewas mencapai 78 orang, termasuk seorang komandan militer senior. Lebih dari 320 orang lainnya mengalami luka-luka.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Iravani, menyampaikan pernyataan resmi kepada Dewan Keamanan PBB terkait insiden ini. Ia mengecam keras serangan tersebut sebagai tindakan terorisme negara dan pelanggaran hukum internasional.
Serangan Israel Tewaskan Puluhan Warga Sipil
Menurut laporan AFP dan Associated Press, serangan Israel menargetkan sejumlah lokasi sipil dan militer di beberapa kota di Iran. Mayoritas korban luka-luka merupakan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Iravani menekankan bahwa serangan ini merupakan tindakan terorisme negara yang jelas dan melanggar hukum internasional. Ia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam keras tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatan perang ini.
Israel Mengklaim Menyerang Lebih dari 200 Target
Pihak militer Israel membenarkan telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Iran. Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Effie Defrin, menyatakan bahwa lebih dari 200 target telah diserang dan serangan akan terus berlanjut.
Target serangan mencakup fasilitas-fasilitas nuklir Iran, termasuk fasilitas di Isfahan. Defrin secara langsung mengkonfirmasi serangan terhadap fasilitas nuklir di Isfahan, dan menyatakan operasi masih berlangsung.
Dampak Serangan dan Reaksi Internasional
Serangan ini telah memicu kecaman internasional yang meluas. Banyak negara mengecam tindakan Israel dan menyerukan penghentian kekerasan. PBB pun telah menyatakan keprihatinan serius atas insiden ini dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran selain pernyataan Duta Besar Iravani di PBB. Namun, diperkirakan serangan ini akan semakin meningkatkan ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Situasi di lapangan masih terus berkembang dan belum ada indikasi kapan serangan akan berakhir. Dampak jangka panjang dari serangan ini terhadap stabilitas regional masih belum dapat diprediksi.
Kejadian ini semakin memperumit situasi geopolitik yang sudah tegang di Timur Tengah. Dunia internasional menunggu perkembangan selanjutnya dan berharap agar tidak terjadi eskalasi konflik lebih lanjut.
Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas sistem keamanan di Iran dan potensi dampak jangka panjang terhadap program nuklir negara tersebut.
Reaksi internasional terhadap serangan ini beragam, mulai dari kecaman keras hingga seruan untuk de-eskalasi. Namun, kebanyakan pihak mengutuk penggunaan kekerasan dan mendesak penyelesaian damai atas konflik.
Ke depan, perlu adanya upaya diplomasi yang intensif untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi konflik yang lebih besar di wilayah tersebut. Peran PBB dan komunitas internasional sangat krusial dalam upaya ini.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya dialog dan negosiasi dalam menyelesaikan sengketa internasional. Kekerasan hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan memperburuk situasi yang sudah kompleks.