Beredar video di media sosial yang diklaim sebagai bukti serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel di Tel Aviv. Klaim ini telah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com dan hasilnya mengejutkan.
Ternyata, video tersebut adalah hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI), bukan rekaman kejadian sebenarnya. Berikut klarifikasi lengkapnya.
Narasi Video Palsu Serangan Iran
Video yang beredar di Facebook pada 17 Juni 2025 memperlihatkan serangkaian ledakan di sebuah fasilitas yang diduga kilang minyak.
Narasi yang menyertai video tersebut menyatakan bahwa Iran telah membombardir pusat minyak Israel sebagai balasan atas perlakuan Israel terhadap Palestina.
Teks tambahan pada video juga menyebutkan bahwa Iran berhasil menghancurkan bahan bakar minyak Israel di pusat kota Tel Aviv.
Serangan Iran yang Sesungguhnya
Meskipun video yang beredar palsu, serangan Iran ke fasilitas pengolahan minyak Israel memang terjadi.
Serangan rudal Iran menghantam kilang minyak Bazan di Haifa pada 15 Juni 2025.
Akibatnya, semua fasilitas kilang dan anak perusahaannya ditutup karena kerusakan parah pada infrastruktur listrik.
Bazan Group, pemilik kilang, menyatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan kerusakan signifikan.
Anadolu Agency melaporkan kerusakan pada jaringan pipa dan jalur transmisi akibat serangan tersebut.
Pengecekan Fakta dan Hasil Verifikasi
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran mendalam terhadap video yang beredar.
Hasil pemeriksaan menggunakan Hive Moderation menunjukkan probabilitas 99,9 persen bahwa video berdurasi 8 detik tersebut adalah buatan AI.
Dengan demikian, video yang beredar di media sosial adalah informasi palsu dan menyesatkan.
Meskipun serangan Iran terhadap kilang minyak di Haifa telah dikonfirmasi, video yang viral di media sosial bukanlah rekaman kejadian tersebut.
Kesimpulannya, penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, terutama informasi yang beredar di media sosial. Verifikasi dari sumber terpercaya sangat krusial untuk menghindari penyebaran berita hoaks dan informasi yang menyesatkan. Kasus video serangan Iran ini menjadi contoh pentingnya literasi digital dan verifikasi fakta untuk melawan penyebaran disinformasi.