Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengumumkan rencana pelaksanaan retreat tahap kedua untuk Kepala Sekolah Rakyat. Tahap kedua ini dijadwalkan dimulai pada 30 Juni 2025. Pengumuman tersebut disampaikan setelah penutupan resmi retreat tahap pertama yang berlangsung selama lima hari.
Retreat tahap pertama, yang dimulai 16 Juni 2025 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos di Margaguna, berfokus pada pengenalan konsep Sekolah Rakyat. Pelatihan dilanjutkan di Batalyon Arhanud sejak 18 Juni 2025, meliputi pelatihan bela negara.
Retreat Kepala Sekolah Rakyat: Membentuk Karakter Generasi Muda
Retreat Kepala Sekolah Rakyat dirancang untuk mempersiapkan para calon pemimpin pendidikan dalam membangun Sekolah Rakyat. Program ini menekankan pentingnya pembentukan karakter generasi muda Indonesia.
Para peserta retreat mengikuti pelatihan yang meliputi pengenalan konsep Sekolah Rakyat, penguatan karakter, dan pelatihan kedisiplinan. Wamensos Agus Jabo menekankan peran penting kepala sekolah sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter generasi muda.
Penguatan Karakter dan Disiplin
Materi pelatihan menekankan pada pembentukan karakter yang kuat dan kedisiplinan. Hal ini dianggap krusial dalam membangun generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab dan berintegritas.
Pelatihan bela negara yang termasuk dalam program retreat bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam proses pendidikan di Sekolah Rakyat.
Visi Sekolah Rakyat: Membangun Peradaban yang Lebih Maju
Pembangunan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto. Program ini tidak hanya berfokus pada pengajaran akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan masa depan generasi muda Indonesia.
Wamensos Agus Jabo menjelaskan bahwa kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi, melainkan tantangan peradaban yang perlu diatasi melalui pendidikan. Sekolah Rakyat diposisikan sebagai kunci untuk memutus rantai kemiskinan.
Peran Holistik Kepala Sekolah
Kepala sekolah diharapkan berperan lebih dari sekedar pendidik. Mereka juga dituntut menjadi pendamping yang memahami dan mengobati luka sosial anak-anak.
Agus Jabo menekankan pentingnya empati dan peran holistik para kepala sekolah. Mereka diharapkan hadir sebagai figur ayah, ibu, dan pemimpin yang membangkitkan harapan bagi anak didiknya.
Tahap Kedua dan Persiapan Selanjutnya
Sebanyak 47 Kepala Sekolah Rakyat akan mengikuti retreat tahap kedua pada awal Juli 2025. Retreat tahap kedua ini akan melanjutkan proses rekrutmen tahap pertama.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebelumnya telah menginformasikan rencana tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa para guru nantinya akan mendapatkan pembekalan tambahan.
Retreat ini menjadi bagian penting dalam upaya membangun Sekolah Rakyat dan membentuk generasi muda Indonesia yang berkarakter, berintegritas, dan siap menghadapi masa depan. Program ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun peradaban yang lebih maju dan manusiawi melalui pendidikan yang holistik. Para kepala sekolah, sebagai ujung tombak program ini, diharapkan mampu menjalankan peran penting mereka dalam mencetak generasi emas bangsa.