Hewan peliharaan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak keluarga Indonesia. Anjing dan kucing memang populer, namun reptil seperti kura-kura darat, khususnya Sulcata, juga tengah naik daun. Bukan sekadar hewan peliharaan, ternak Sulcata ternyata menawarkan potensi ekonomi yang menjanjikan.
Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap hewan peliharaan dibuktikan oleh survei Rakuten Insight Center tahun 2022. Survei melibatkan 10.442 responden dan menunjukkan 67% penduduk Indonesia memiliki hewan peliharaan. Bahkan, pandemi Covid-19 justru mendorong pertumbuhan positif industri ini.
Potensi Keuntungan Ternak Sulcata
Pandemi mendorong banyak orang untuk mencari hobi baru, salah satunya memelihara hewan. Hal ini meningkatkan permintaan produk dan jasa terkait hewan peliharaan.
Survei Rakuten terhadap 7.015 pemilik hewan peliharaan menunjukkan pengeluaran bulanan rata-rata Rp 100.000-300.000 untuk makanan, kebersihan, dan perawatan. Ini peluang besar bagi pelaku bisnis di sektor ini.
Sektor hewan peliharaan telah berkembang stabil selama 30 tahun terakhir. Achmad Iqbal Furdausi, pemilik Bumi Reptile di Bogor, berhasil membuktikannya. Bisnisnya meraup omzet puluhan juta rupiah per bulan.
Kisah Sukses Bumi Reptile
Bumi Reptile fokus pada kura-kura darat, khususnya Sulcata. Kura-kura dipilih karena daya tarik estetika dan umur panjangnya.
Iqbal memulai bisnis ini dari hobi dan modal Rp 25 juta. Awalnya, ia membagikan telur kura-kura pada teman-teman. Respon positif mendorongnya untuk serius berbisnis.
Sulcata diminati karena perawatannya mudah dan cocok sebagai hiasan taman atau rumah. Harga jualnya pun cukup tinggi, mulai dari Rp 800.000 per ekor.
Iqbal memanfaatkan media sosial untuk memasarkan Sulcata, bahkan hingga ke selebriti. Strategi ini terbukti efektif meningkatkan popularitas dan penjualan Bumi Reptile.
Strategi Bisnis dan Tips Sukses
Bumi Reptile menerapkan strategi ‘hulu ke hilir’. Selain menjual kura-kura, mereka juga menyediakan pakan, vitamin, dan perlengkapan kandang. Hal ini meningkatkan loyalitas pelanggan.
Mereka juga aktif di media sosial, tak hanya untuk promosi, tapi juga berinteraksi dengan pelanggan dan memberikan saran perawatan.
Iqbal menekankan pentingnya kecintaan pada hewan sebagai kunci sukses. Ia menyarankan calon pebisnis untuk mempelajari penyakit dan perawatan hewan, serta mencari pasar yang tepat.
Berbisnis hewan peliharaan menuntut tanggung jawab besar. Kesehatan dan kesejahteraan hewan harus diutamakan agar bisnis dapat berjalan berkelanjutan.
Kesimpulannya, bisnis ternak Sulcata menawarkan potensi keuntungan yang signifikan. Namun, keberhasilannya bergantung pada kecintaan pada hewan, pengetahuan yang memadai, dan strategi pemasaran yang tepat. Kesejahteraan hewan harus selalu menjadi prioritas utama.