Trump Organization, perusahaan milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, baru-baru ini meluncurkan ponsel pintar bernama T1 Phone melalui merek Trump Mobile. Ponsel ini dibanderol dengan harga 499 dolar AS (sekitar Rp 8,1 juta) dan diklaim sebagai produk “made in USA”.
Klaim tersebut, namun, langsung diragukan oleh banyak pihak, terutama para analis teknologi. Mereka menilai T1 Phone lebih mungkin merupakan produk asal China yang hanya diberi merek dan kemasan patriotik.
Klaim “Made in USA” T1 Phone Dipertanyakan
Trump Organization menyatakan bahwa proses manufaktur T1 Phone dilakukan di Alabama, California, dan Florida.
Namun, untuk benar-benar berlabel “Made in America”, ponsel harus menggunakan komponen yang dibuat dan dirakit di Amerika Serikat. Hal ini dianggap hampir mustahil.
Francisco Jeronimo, Wakil Presiden dari firma riset pasar IDC, menyatakan bahwa infrastruktur produksi ponsel di AS belum memadai untuk menghasilkan ponsel dengan spesifikasi dan harga T1 Phone.
Sebagai perbandingan, ponsel Librem 5 USA yang sebagian besar komponennya berasal dari AS dan dirakit di dalam negeri, dihargai 2.000 dolar AS (sekitar Rp 32 juta) dan tanpa fitur modern seperti layar OLED atau koneksi 5G.
Tantangan Produksi Ponsel di Amerika Serikat
Membuat ponsel “made in USA” dengan spesifikasi seperti T1 Phone—layar AMOLED, sensor sidik jari dalam layar, dan kamera AI—dengan harga 499 dolar AS dinilai sangat sulit.
Bahkan perusahaan teknologi raksasa seperti Apple pun masih bergantung pada rantai pasokan global.
Sebagian besar iPhone dirakit di China dan menggunakan komponen dari berbagai negara, termasuk Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Amerika Serikat belum memiliki ekosistem manufaktur selengkap China.
Memindahkan produksi iPhone ke AS akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar, menurut analis Dan Ives dari Wedbush Securities.
Harga iPhone diperkirakan akan melonjak hingga sekitar 3.500 dolar AS jika seluruh proses produksi dipindahkan ke AS.
T1 Phone: Rebranding Ponsel China?
Analis teknologi Max Weinbach menduga T1 Phone merupakan hasil rebranding dari Wingtech REVVL 7 Pro 5G, sebuah ponsel yang sebelumnya dipasarkan oleh T-Mobile.
Banyak produsen ponsel China yang bertindak sebagai original design manufacturers (ODM), menawarkan “template” ponsel yang dapat dimodifikasi oleh pembeli.
Trump Mobile mungkin hanya memodifikasi desain, menambahkan RAM, dan melapisinya dengan emas, tanpa mengubah inti perangkat keras.
Tim editorial The Verge juga melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa T1 Phone kemungkinan besar merupakan kombinasi dari REVVL 7 dan REVVL 7 Pro dengan modifikasi kosmetik untuk menyesuaikan branding “Trump”.
Meskipun demikian, Trump Mobile belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. T1 Phone saat ini sudah dapat dipesan di AS dengan uang muka 100 dolar AS.
Kesimpulannya, meskipun diklaim sebagai ponsel “made in USA”, bukti-bukti menunjukkan bahwa T1 Phone kemungkinan besar merupakan produk China yang di-rebranding dengan harga premium. Hal ini menggarisbawahi kompleksitas dan tantangan dalam membangun ekosistem manufaktur ponsel yang lengkap di Amerika Serikat.