IKEA menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan gencar menggunakan bahan daur ulang dalam produksi. Hal ini disampaikan langsung oleh Minna Karlsson Alm, Sustainability Leader dari RANGE IKEA, pada acara Democratic Design Days 2025 di Swedia. IKEA menyadari bahwa lebih dari setengah jejak karbon mereka berasal dari material produk, sehingga inovasi dalam pemilihan bahan baku menjadi kunci utama.
Perusahaan menggantikan bahan baku virgin dengan alternatif daur ulang dan terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Inisiatif ini tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak positif pada biaya produksi dan harga jual produk.
Inovasi Material Ramah Lingkungan di Produk IKEA
IKEA telah menerapkan berbagai inovasi dalam penggunaan material daur ulang. Contohnya adalah meja Lisabo yang menggunakan konstruksi kayu ringan dengan desain zigzag, sehingga mengurangi penggunaan kayu tanpa mengorbankan kekuatan dan stabilitas.
Penggunaan kayu yang lebih sedikit berdampak pada efisiensi biaya transportasi. Hal ini pada akhirnya membuat harga jual produk menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Selain meja Lisabo, IKEA juga memperkenalkan wajan Tagg High dari aluminium daur ulang. Terdapat pula kursi dengan bahan dasar plastik daur ulang, serta seri keramik Silversida dari limbah keramik yang telah dipulihkan.
Pemanfaatan Kapas Daur Ulang dan Material Masa Depan
Salah satu produk unggulan yang menunjukkan komitmen IKEA adalah selimut duvet dari campuran kapas daur ulang dan kapas virgin. Kapas daur ulang yang digunakan telah tersertifikasi dan memenuhi standar daur ulang global.
IKEA menargetkan peningkatan proporsi bahan daur ulang setiap tahunnya. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa kenyamanan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
Perusahaan juga tengah menjajaki penggunaan bulu daur ulang untuk produk masa depan. Kolaborasi dengan perusahaan Nordik untuk mengembangkan material berbasis rumput laut juga sedang dilakukan.
Eksplorasi Material Terbarukan
IKEA terus berinovasi dalam mencari alternatif material yang berkelanjutan. Rumput laut, misalnya, memiliki potensi besar sebagai bahan baku yang ramah lingkungan.
Penelitian dan pengembangan material terbarukan ini sejalan dengan upaya IKEA dalam mengurangi ketergantungan pada bahan baku konvensional.
Komitmen Terhadap Kemasan Ramah Lingkungan dan Aksesibilitas
IKEA juga memperhatikan aspek kemasan produk. Program “plastic out, paper in” telah dijalankan untuk mengganti kemasan plastik dengan kertas.
Peralihan ini merupakan langkah signifikan dalam mengurangi sampah plastik. Proses ini membutuhkan waktu, namun IKEA tetap berkomitmen untuk terus berinovasi.
Minna Karlsson Alm menekankan pentingnya memastikan produk ramah lingkungan tetap terjangkau. IKEA ingin keberlanjutan menjadi pilihan mudah dan wajar bagi semua, bukan hanya kalangan tertentu.
IKEA berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari solusi berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya untuk mengurangi jejak karbon, tetapi juga untuk menciptakan produk yang berkualitas dan terjangkau. Dengan pendekatan yang komprehensif, IKEA menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.