Keindahan destinasi wisata yang dipamerkan di media sosial seringkali tak sesuai kenyataan. Banyak yang berakhir mengecewakan, bahkan berbahaya. Salah satu contohnya dialami oleh Dale Philip, seorang YouTuber terkenal asal Skotlandia yang berlibur ke Bali akhir tahun 2024.
Pengalaman buruknya di Air Terjun Pengempu, Bali, dibagikannya melalui media sosial dan menjadi viral. Keindahan air terjun tersebut yang awalnya menarik perhatian Dale di Instagram, ternyata jauh berbeda dari kenyataan.
Air Terjun Pengempu: Kecewa Berat Melihat Sampah
Dale mengaku sangat kecewa dengan kondisi Air Terjun Pengempu. Ia menemukan banyak sampah berserakan di lokasi wisata tersebut.
Dalam unggahan TikTok-nya, Dale menunjukkan betapa banyaknya sampah yang mengotori keindahan air terjun yang tersembunyi itu. Hal ini sangat kontras dengan foto-foto Instagram yang ia lihat sebelumnya.
“Saya tidak menyangka melihat banyak sampah di sini. Sungguh memalukan! Saya yakin Anda tidak akan melihatnya di foto Instagram siapa pun,” ujarnya dalam video tersebut.
Rencananya untuk berenang pun urung dilakukan Dale karena airnya terlihat kotor dan tidak aman. Ia khawatir akan jatuh sakit.
Usulan Pengelolaan Sampah dan Tiket Masuk
Meskipun kecewa, Dale tetap berpikir positif. Ia menduga sampah tersebut berasal dari aliran sungai, bukan ulah wisatawan.
Ia pun memberikan solusi, yaitu dengan menerapkan sistem tiket masuk seharga Rp 10.000. Uang tersebut diharapkan dapat digunakan untuk membayar petugas kebersihan yang bertugas membersihkan sampah setiap hari.
Air Terjun Pengempu sendiri saat ini masih gratis, tanpa pungutan biaya masuk.
Pandangan Ahli tentang Pariwisata Berkelanjutan di Bali
Profesor Joseph Cheer dari Western Sydney University memberikan komentar terkait masalah sampah di destinasi wisata, khususnya di Bali.
Ia menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah wisatawan di Bali berkontribusi pada peningkatan jumlah sampah plastik sekali pakai. Masalah ini diperparah oleh infrastruktur pengelolaan sampah yang buruk.
Sebagai salah satu ketua Dewan Masa Depan Global Forum Ekonomi Dunia untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan, Profesor Cheer menekankan pentingnya perubahan perilaku wisatawan.
Ia juga menyarankan agar pemerintah Indonesia menyediakan tempat pengisian ulang air minum gratis. Dengan begitu, wisatawan dapat mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Profesor Cheer menambahkan bahwa video Dale merupakan pengingat akan keterbatasan Bali dalam mengelola dan mendaur ulang sampah plastik dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, para wisatawan perlu lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah mereka selama berwisata.
Kasus Air Terjun Pengempu ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan serius tentang kelestarian wisata di Bali. Perlu kolaborasi antara pemerintah, pengelola wisata, dan wisatawan untuk menjaga keindahan alam Indonesia agar tetap lestari dan tidak tercemar sampah.