Keraton Yogyakarta, simbol peradaban Jawa, tengah mengalami revitalisasi besar-besaran. Proyek ini tak hanya sekadar memperbaiki benteng keraton yang telah usang, namun juga merestorasi lanskap sekitarnya untuk menciptakan kawasan yang lebih layak dan estetis.
Pekerjaan revitalisasi dimulai dari Kadipaten Lor dan kini telah mencapai kawasan Pasar Ngasem. Kemajuan proyek ini terlihat jelas dari pembangunan struktur luar benteng baru.
Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta: Suatu Proses Pelestarian yang Teliti
Proses revitalisasi ini dilakukan secara cermat dan terukur. Beberapa bagian tembok lama yang masih kokoh dipertahankan.
Sementara bagian yang rapuh dibongkar dan diganti dengan material baru. Bahkan, bagian tembok yang telah diplester pun dibongkar untuk evaluasi.
Metode ini menunjukkan komitmen untuk menjaga keaslian struktur sambil memastikan kekuatan dan keamanan benteng.
Ketinggian tembok baru saat ini mencapai 2-3 meter. Ini menandakan keseriusan dalam upaya pelestarian warisan budaya.
Jok Beteng Kulon, bagian penting di barat daya Keraton, juga turut direvitalisasi. Proses penggalian dan pembentukan struktur sedang berlangsung.
Para pekerja, termasuk perempuan, terlibat aktif dalam proyek ini. Semangat mereka terlihat dalam setiap tahap pembangunan.
Lebih dari Sekadar Perbaikan Fisik: Integrasi Lanskap dan Pengalaman Pengunjung
Revitalisasi ini mencakup lebih dari sekadar perbaikan fisik benteng. Penataan lanskap juga menjadi prioritas.
Penanaman rumput baru, pembersihan area publik, dan perancangan ulang jalur pedestrian dilakukan secara terintegrasi.
Meskipun beberapa jalan ditutup sementara, tujuannya untuk menciptakan kawasan yang lebih nyaman dan aman bagi pengunjung.
Tembok keraton yang dulunya terhalang pepohonan kini kembali terlihat megah. Ini mengembalikan kejayaan simbol peradaban masa lalu.
Kawasan PKO dan Alun-alun Utara menjadi bagian penting dari jalur revitalisasi. Penataan di area ini diharapkan meningkatkan estetika dan nilai sejarah.
Meliputi Seluruh Kawasan: Progres di Berbagai Sisi Keraton
Revitalisasi tidak hanya terfokus pada sisi utara dan barat daya. Sisi timur Keraton juga mendapatkan sentuhan pembaruan.
Namun, progres di sisi timur relatif lebih lambat. Pengecatan dan penanaman rumput masih menjadi pekerjaan utama di area ini.
Secara keseluruhan, revitalisasi dari Kadipaten Lor hingga Jok Beteng Kulon menunjukkan konsistensi yang tinggi. Ini merupakan langkah nyata pelestarian budaya Yogyakarta.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan nilai sejarah dan budaya Keraton Yogyakarta. Kawasan dalam tembok keraton akan menjadi lebih layak dan tenang.
Dari keseluruhan proyek, terlihat sebuah komitmen yang kuat untuk melestarikan warisan budaya Yogyakarta. Harapan baru pun muncul bagi pelestarian budaya kota ini.
Proyek revitalisasi ini selesai pada tanggal 26 Juni 2025. Informasi ini didapatkan dari berbagai sumber.
Dengan selesainya revitalisasi, diharapkan Keraton Yogyakarta dapat kembali menjadi pusat budaya yang hidup dan menginspirasi, sekaligus menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian warisan budaya dapat dipadukan dengan pengembangan infrastruktur yang modern dan ramah lingkungan.