Pulau Diomede: Dua Dunia, Satu Selisih 21 Jam?

Playmaker

Pulau Diomede: Dua Dunia, Satu Selisih 21 Jam?
Sumber: Kompas.com

Perseteruan geopolitik antara Rusia dan Amerika Serikat, dua negara adidaya dunia, mungkin mengejutkan banyak orang mengingat jarak geografis keduanya yang sangat dekat. Lebih mengejutkan lagi, kedua negara ini hanya berjarak beberapa kilometer di titik perbatasan tertentu.

Selat Bering di Samudra Pasifik menjadi saksi bisu kedekatan unik ini. Di tengah selat tersebut terdapat Kepulauan Diomede, yang terdiri dari dua pulau utama: Little Diomede (milik AS) dan Big Diomede (milik Rusia).

Jarak yang Dekat, Waktu yang Berbeda

Jarak antara Little Diomede dan Big Diomede hanya sekitar 3,8 kilometer. Keduanya tampak begitu dekat, bahkan bisa terlihat satu sama lain.

Namun, kedekatan geografis ini diiringi oleh perbedaan waktu yang sangat signifikan, yakni 21 jam. Hal ini disebabkan oleh Garis Tanggal Internasional (IDL) yang tepat berada di antara kedua pulau tersebut.

Akibatnya, Big Diomede dijuluki “Tomorrow Island” karena waktunya lebih cepat 21 jam dibandingkan Little Diomede, yang dikenal sebagai “Yesterday Island”.

Sejarah dan Pembagian Kepulauan Diomede

Kepulauan Diomede pertama kali ditemukan oleh navigator Denmark, Vitus Bering, pada 16 Agustus 1728, bertepatan dengan hari raya Santo Diomedes dalam kalender Gereja Ortodoks Rusia. Dari sinilah nama kepulauan ini berasal.

Pada tahun 1732, seorang geodesi Rusia, Mikhail Gvozdev, menentukan koordinat geografis kedua pulau tersebut. Little Diomede kemudian menjadi bagian dari Amerika Serikat setelah pembelian Alaska dari Rusia pada tahun 1867.

Sementara itu, Big Diomede tetap berada di bawah kekuasaan Rusia. Pembagian ini menjadikan dua pulau yang sangat dekat secara geografis, berada di bawah yurisdiksi dua negara yang berbeda.

Akses Terbatas dan Potensi Masa Depan

Pada musim dingin, perairan di antara kedua pulau membeku, memungkinkan seseorang untuk berjalan kaki dari satu pulau ke pulau lainnya. Namun, perjalanan antar pulau tetap dilarang oleh otoritas AS dan Rusia.

Big Diomede saat ini tidak berpenghuni secara permanen, meskipun terdapat stasiun cuaca Rusia di sana. Sebaliknya, Little Diomede memiliki populasi sekitar 110 jiwa (berdasarkan sensus 2010).

Keunikan Kepulauan Diomede sebagai perbatasan antara dua negara adidaya dengan perbedaan waktu yang ekstrem menawarkan potensi penelitian geografi, sejarah, dan politik internasional yang menarik. Potensi pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab juga patut dipertimbangkan, mengingat daya tarik uniknya bagi para pelancong.

Meskipun dibatasi oleh perbatasan politik dan aturan perjalanan yang ketat, Kepulauan Diomede tetap menjadi simbol dari paradoks kedekatan geografis dan perbedaan politik yang besar antara Rusia dan Amerika Serikat. Keunikan ini menjadikannya objek penelitian dan daya tarik tersendiri bagi dunia.

Popular Post

Otomotif

Mobil Listrik Terbaru: Update Harga, Spesifikasi & Review Terlengkap

Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran berbagai merek dan model baru. Salah satu yang dinantikan kedatangannya adalah ...

Konflik Iran-Israel: Skenario Terburuk & Dampak Globalnya

Berita

Konflik Iran-Israel: Skenario Terburuk & Dampak Globalnya

Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam. Dunia internasional menyerukan penahanan diri, namun ancaman eskalasi konflik tetap nyata. Apa yang ...

Pengakuan Mengejutkan Elon Musk: Penyesalan Kritik Keras Trump

Berita

Pengakuan Mengejutkan Elon Musk: Penyesalan Kritik Keras Trump

Mantan penasihat Presiden Donald Trump, Elon Musk, mengungkapkan penyesalannya atas sejumlah kritikan pedas yang dilayangkan terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. ...

Reijnders Resmi Gabung Man City: Transfer Gila Musim Panas Ini?

Olahraga

Reijnders Resmi Gabung Man City: Transfer Gila Musim Panas Ini?

Manchester City resmi mengumumkan rekrutan anyar mereka, Tijjani Reijnders. Gelandang berdarah Indonesia ini diboyong dari AC Milan dengan nilai transfer ...

Energi Terbarukan: Indonesia Raih Untung Fantastis Rp 29,35 Triliun

Eksbis

Energi Terbarukan: Indonesia Raih Untung Fantastis Rp 29,35 Triliun

Indonesia memiliki potensi ekonomi yang signifikan dari pengembangan energi terbarukan, mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 29,35 triliun (kurs ...

Harga Harley-Davidson Terjangkau? Motor Impian Kini Lebih Dekat

Otomotif

Harga Harley-Davidson Terjangkau? Motor Impian Kini Lebih Dekat

Penggemar motor gede (moge) di Indonesia tentu sudah tak sabar menantikan kehadiran Harley-Davidson X350. Motor ini, yang sebelumnya hanya diluncurkan ...