Setelah melewati masa sulit akibat sanksi doping dan pemutusan kontrak dengan Juventus, Paul Pogba di ambang kebangkitan kariernya. Ia dikabarkan akan segera bergabung dengan AS Monaco, klub Liga Prancis yang berlaga di Liga Champions musim depan.
Kesepakatan ini, menurut pakar transfer Fabrizio Romano, sudah hampir final. Kepindahan Pogba ke Monaco menandai babak baru dalam perjalanan karier pesepakbola berusia 32 tahun tersebut.
Pogba Menuju Monaco: Akhir dari Masa Sulit
Setelah absen dari lapangan hijau sejak September 2023 dan menjalani sanksi larangan bermain selama 18 bulan (dari hukuman awal empat tahun) akibat kasus doping, Pogba akhirnya bisa kembali berlatih sejak Januari 2025. Ia pun berhak bermain kembali pada Maret 2025.
Statusnya sebagai pemain bebas transfer selama tujuh bulan memberikan fleksibilitas bagi Pogba untuk memilih klub selanjutnya. AS Monaco, yang finis di peringkat tiga Ligue 1 musim lalu, menjadi pilihannya.
Kontrak berdurasi dua tahun siap menanti Pogba di Stade Louis II. Ini adalah kesempatan emas baginya untuk kembali bersinar di kancah Eropa.
Kekecewaan terhadap Juventus dan Tekad untuk Bangkit
Kepindahan Pogba ke Monaco juga diwarnai dengan kritik pedasnya terhadap mantan klubnya, Juventus. Ia merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari Bianconeri selama menjalani sanksi doping.
Dalam wawancara dengan TF1, stasiun televisi Perancis, Pogba mengungkapkan kekecewaannya. Ia merasa ditinggalkan Juventus saat berjuang melawan tuduhan doping.
Pogba menyatakan bahwa hukuman empat tahun tanpa dukungan dari klub terasa sangat berat. Ia bahkan menceritakan kesulitannya menjelaskan situasi ini kepada anak-anaknya.
Anak-anaknya bertanya kapan sang ayah akan kembali bermain sepak bola. Pogba mengaku kesulitan menjawab pertanyaan tersebut karena ketidakpastian masa depannya.
Mulai dari Nol di Monaco: Semangat dan Optimisme Pogba
Meski masa depan tampak suram beberapa waktu lalu, Pogba kini menatap masa depan dengan optimisme. Ia siap memulai semuanya dari awal di Monaco.
Pogba menekankan kesiapannya baik secara mental maupun fisik. Ia siap berjuang kembali untuk meraih mimpinya di lapangan hijau.
Baginya, bermain sepak bola adalah hal yang paling dicintai di dunia. Meskipun usianya tak lagi muda, semangatnya tetap membara seperti anak kecil.
Dengan bergabung ke AS Monaco, Pogba berharap bisa kembali menemukan performa terbaiknya dan berkontribusi bagi klub barunya di Liga Champions.
Kehadirannya di Monaco tentu akan menjadi daya tarik tersendiri. Kemampuan dan pengalamannya akan menjadi aset berharga bagi tim.
Kisah Pogba ini menjadi bukti bahwa sepak bola tak hanya tentang prestasi di lapangan, tetapi juga tentang mentalitas dan ketahanan seorang pemain dalam menghadapi berbagai tantangan. Semoga di Monaco, Pogba bisa kembali menemukan kebahagiaannya di lapangan hijau.