PT Pelni membutuhkan tambahan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk melunasi pembelian tiga kapal baru. Kapal-kapal ini akan menggantikan armada lama dan memenuhi kebutuhan transportasi laut yang tinggi di Indonesia Tengah dan Timur. Pemerintah telah memberikan uang muka Rp 1,5 triliun pada akhir tahun 2024. Dana tambahan tersebut akan diajukan melalui APBN 2025.
Pembelian Tiga Kapal Baru PT Pelni
PT Pelni, perusahaan pelayaran milik negara, tengah berupaya memperbarui armadanya. Ketiga kapal baru ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, menjelaskan bahwa pengadaan kapal baru ini bertujuan untuk peremajaan armada secara bertahap. Kapal-kapal lama yang akan digantikan adalah KM Lawit, KM Umsini, dan KM Kalimantan.
Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 triliun sebagai uang muka pembelian pada akhir tahun 2024. Namun, masih dibutuhkan dana tambahan sebesar Rp 2,5 triliun untuk melunasi pembayaran.
Dana pelunasan ini akan diusulkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN 2025. PT Pelni berharap proses pengadaan dapat berjalan lancar sesuai rencana.
Target Operasional Kapal Baru
Dengan asumsi dana tambahan disetujui, PT Pelni menargetkan ketiga kapal baru beroperasi pada akhir tahun 2028. Hal ini memerlukan koordinasi dan pelaksanaan yang tepat waktu dari berbagai pihak terkait.
Ketiga kapal tersebut direncanakan beroperasi di rute-rute di Indonesia Timur. Mereka akan menggantikan kapal-kapal tua yang sudah beroperasi selama bertahun-tahun.
Pengoperasian kapal baru diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan transportasi laut di Indonesia Timur. Pelayanan yang lebih baik akan meningkatkan perekonomian daerah.
Dampak Stimulus Ekonomi terhadap Penumpang Kapal Laut
Pemerintah memberikan stimulus ekonomi berupa diskon 50 persen untuk tiket kapal laut Pelni. Program ini berlaku selama periode 5 Juni hingga 31 Juli 2025.
Program ini telah berhasil mendongkrak jumlah penumpang kapal laut. Penjualan tiket hingga 20 Juni 2025 meningkat 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total alokasi anggaran Rp 134 miliar, sekitar Rp 54 miliar telah terserap. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap program diskon tiket kapal laut.
Sekitar 310 ribu tiket telah terjual dari total 812.240 tiket yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa program ini cukup efektif untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Masa liburan sekolah juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penumpang. Hal ini membuat jumlah penumpang meningkat signifikan.
Pemerintah mengalokasikan total Rp 210 miliar untuk stimulus ekonomi di sektor angkutan laut dan penyeberangan. Dana tersebut dialokasikan kepada PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry.
Diskon tersebut diberikan untuk 812.240 penumpang kapal laut dan 506.830 penumpang serta 1.169.053 kendaraan penyeberangan. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menstimulasi perekonomian.
Program diskon tiket kapal laut ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan merangsang sektor pariwisata. Harapannya, peningkatan aksesibilitas ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
PT Pelni berharap dukungan penuh dari pemerintah dalam pengadaan kapal baru ini. Pembaruan armada sangat penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah timur.