PT PAM Mineral Tbk (NICL) membagikan dividen interim senilai Rp159,53 miliar untuk tahun buku 2024. Ini setara dengan Rp15 per lembar saham, merupakan komitmen perusahaan terhadap para pemegang sahamnya. Keputusan ini diambil setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan mencerminkan kinerja keuangan NICL yang positif.
Pembagian dividen interim ini menunjukkan kepercayaan diri NICL terhadap prospek bisnisnya ke depan. Kondisi keuangan perusahaan yang sehat memungkinkan pembagian dividen tanpa mengganggu operasional perusahaan.
Dividen Interim NICL: Rp15 per Saham
RUPST NICL menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp159,53 miliar atau Rp15 per lembar saham. Besarnya *dividend payout ratio* (DPR) mencapai 82,60 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp193,13 miliar.
Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, menjelaskan bahwa keuangan perusahaan yang kuat dan surplus kas internal memungkinkan pembagian dividen ini tanpa mengorbankan operasional perusahaan. Pembayaran dividen tidak akan mengganggu kewajiban perusahaan kepada kreditur.
Jadwal pembagian dividen telah ditetapkan. *Cum date* di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 20 Juni 2025, sedangkan *ex dividen* pada 23 Juni 2025. Pemegang saham yang berhak atas dividen tercatat hingga 24 Juni 2025 pukul 16.00 WIB, dengan pembayaran dilakukan pada 30 Juni 2025.
Strategi Jangka Pendek dan Panjang NICL
NICL telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung pengembangan usaha, baik jangka pendek maupun panjang. Strategi ini dirancang untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Strategi Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, NICL akan fokus pada kegiatan pengeboran untuk meningkatkan cadangan mineral. Target produksi tahun 2025 ditetapkan sebesar 809.875 WMT, sementara target dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebesar 1.798.791 WMT.
Volume penjualan bijih nikel ditargetkan mencapai 2,6 juta ton dengan kadar 1,3 persen sampai 1,65 persen Ni. Perusahaan juga akan memperkuat penerapan prinsip ESG dan GCG.
NICL akan melakukan pembaruan studi kelayakan, peningkatan kapasitas produksi anak perusahaan, dan pemeliharaan laboratorium QAQC. Digitalisasi sistem melalui pengembangan bank data berbasis algoritma juga menjadi fokus.
Akuisisi PT Sumber Mineral Abadi ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi NICL di pasar.
Strategi Jangka Panjang
Strategi jangka panjang NICL difokuskan pada eksplorasi berkelanjutan dan peningkatan produksi. Perusahaan berencana memodifikasi cuaca untuk meningkatkan hasil produksi.
Perpanjangan IUP hingga 2035 juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Revisi dokumen *feasibility study* (FS) dan AMDAL juga akan dilakukan.
Dari sisi pemasaran, NICL akan memperluas jaringan dengan smelter dan trader di Sulawesi hingga Halmahera. Peluang kemitraan strategis juga akan terus dijajaki.
Optimisme NICL untuk Masa Depan
Dengan strategi yang komprehensif, baik jangka pendek maupun panjang, NICL optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi industri dan para pemangku kepentingan. Pembagian dividen interim ini menjadi bukti nyata dari komitmen dan kinerja positif perusahaan. Ke depannya, fokus pada pengembangan teknologi, peningkatan efisiensi operasional, dan keberlanjutan lingkungan akan menjadi kunci kesuksesan NICL.