Penurunan omzet UMKM menjadi sorotan belakangan ini. Ketua Umum Asosiasi IUMKM Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny, mengungkapkan penurunan penjualan dan omzet yang signifikan telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Ia menuding melemahnya daya beli masyarakat dan kebijakan efisiensi pemerintah sebagai penyebab utama penurunan tersebut. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk lebih berhemat.
Dampak Melemahnya Daya Beli terhadap UMKM
Hermawati menjelaskan, penurunan pendapatan UMKM telah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Hal ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang menurun karena pendapatan mereka stagnan atau bahkan berkurang.
Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mengurangi pengeluaran, berdampak langsung pada penjualan UMKM yang bergantung pada daya beli tersebut.
Tanggapan Kementerian UMKM
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, mengakui adanya penurunan daya beli secara global. Namun, ia tetap optimistis mengenai kualitas produk UMKM Indonesia.
Bagus menekankan bahwa produk-produk UMKM Indonesia memiliki kualitas yang baik dan berpotensi besar untuk bersaing.
Kebijakan Pemerintah untuk UMKM
Pemerintah telah mengalokasikan 40% anggaran APBN dan APBD untuk UMKM, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM.
Namun, UMKM perlu memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan legalitas usaha lainnya, untuk dapat mengakses dana tersebut.
Pemanfaatan E-commerce
Bagus Rachman menyarankan UMKM untuk memanfaatkan platform e-commerce pemerintah dan juga platform e-commerce umum. Ini akan memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Dengan demikian, UMKM dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Inisiatif Holding UMKM
Kementerian UMKM juga berencana membentuk Holding UMKM dengan 10 sektor prioritas. Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, nelayan, elektronik, otomotif, kuliner, jasa, dan edukasi.
Holding UMKM ini diharapkan dapat menghubungkan UMKM dengan pasar yang lebih luas dan menciptakan rantai pasok yang lebih terintegrasi, meniru model yang sukses di industri otomotif.
Secara keseluruhan, meskipun menghadapi tantangan penurunan daya beli, UMKM masih memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang. Dukungan pemerintah melalui kebijakan dan inisiatif seperti Holding UMKM diharapkan dapat membantu UMKM menghadapi tantangan dan mencapai potensi penuhnya. Pentingnya legalitas dan pemanfaatan platform digital juga menjadi kunci keberhasilan UMKM dalam menghadapi situasi ekonomi yang dinamis.