Persib Bandung resmi memperkuat lini belakangnya dengan mendatangkan pelatih kiper baru, Mario Jozic. Kedatangan pelatih asal Kroasia ini mengisi kekosongan yang ditinggalkan Luizinho Passos, yang telah bergabung dengan Bhayangkara FC. Rekomendasi dari pelatih kepala Bojan Hodak membuat proses perekrutan Jozic berjalan cepat dan lancar.
Keputusan Jozic menerima tawaran Persib terbilang spontan. Pengalamannya selama dua dekade di persepakbolaan Kroasia, menangani kiper-kiper klub top seperti Dinamo Rijeka dan Lokomotiva, menjadi bekal berharga. Namun, lebih dari itu, daya tarik Bandung dan Persib menjadi alasan utama.
Kedatangan Mario Jozic: Sebuah Keputusan Spontan
Mario Jozic mengaku tidak butuh waktu lama untuk mempertimbangkan tawaran dari Persib. Ia terkesan dengan reputasi Persib, kota Bandung, dan antusiasme suporternya.
“Alasannya karena saya belum pernah berada di belahan dunia ini (Indonesia). Saya membaca tentang Bandung, Persib dan suporternya, bagi saya itu cukup,” ungkap Jozic. Keinginannya untuk merasakan pengalaman baru di Indonesia menjadi faktor penentu.
Ia menambahkan, “Saya tidak perlu waktu dua detik untuk menyatakan kesediaan untuk datang ke sini dan saya tidak menanyakan apapun lagi. Saya ingin pergi dan saya pergi, menurut saya itu cukup.” Kesan pertamanya terhadap kota Bandung juga sangat positif.
Impresi Pertama Mario Jozic terhadap Bandung dan Persib
Bandung, menurut Jozic, jauh lebih besar dari kota asalnya, Zagreb. Ia terkesima dengan besarnya kota dan antusiasme suporter Persib.
“Saya sangat terkejut dengan kota ini. Bandung jauh lebih besar dari Zagreb dan saya sangat suka,” katanya. Cuaca, keramahan penduduk, dan kualitas para kiper Persib juga menjadi poin plus.
Jozic menambahkan, “Cuacanya saya suka, orang-orangnya saya suka dan para kiper saya kualitasnya bagus. Semua sangat bersahabat bagi saya dan ini membuat saya merasa sangat nyaman di sini.” Ia merasa diterima dengan baik di lingkungan barunya.
Tantangan dan Harapan di Persib
Mario Jozic akan menangani empat penjaga gawang Persib, yaitu Teja Paku Alam, Adam Przybek, Fitrah Maulana, dan Rhaka Bilhuda. Teja Paku Alam menjadi kiper utama, sementara ia masih perlu mengamati performa Przybek lebih lanjut.
Dua kiper muda, Fitrah dan Rhaka, masih membutuhkan pembinaan lebih lanjut. “Tiga kiper ini, saya pelajari nama mereka Teja, Fitrah dan Rakha, semuanya bagus. Setiap pelatih penjaga gawang tentunya memiliki sudut pandang soal bagaimana kiper yang ada di sini dan saya rasa mereka sangat bagus,” ujarnya.
Ia melihat potensi besar pada para kiper Persib. Namun, ia juga menekankan pentingnya pengembangan berkelanjutan. “Dari yang ada sekarang, kami melihat ada ruang untuk berkembang dari mereka. Tapi saya masih harus kiper baru kami, Adam,” jelasnya.
Kedatangan Mario Jozic diharapkan mampu meningkatkan performa lini pertahanan Persib di Liga 1 2025-2026. Pengalaman dan pandangan segarnya akan menjadi aset berharga bagi tim. Dengan antusiasme yang tinggi dan dukungan penuh dari manajemen, Persib siap menghadapi musim kompetisi yang baru. Sukses Persib di musim depan sangat dinantikan oleh para Bobotoh.