Wang Ning, pendiri Pop Mart International Group, telah bergabung dalam jajaran 10 orang terkaya di China. Keberhasilannya ini terutama didorong oleh popularitas boneka Labubu yang mendunia.
Boneka imut ini telah merebut hati kolektor di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat, mendorong nilai bersih Wang Ning mencapai US$ 22,7 miliar dan menjadikannya taipan termuda dalam daftar Forbes.
Sukses Gemilang Pop Mart dan Boneka Labubu
Pop Mart, perusahaan mainan asal Beijing yang dipimpin Wang Ning, mengalami pertumbuhan pesat. Harga sahamnya di Hong Kong telah melesat tiga kali lipat tahun ini.
Keberhasilan ini tak lepas dari daya tarik boneka Labubu. Desain unik kelinci mungil dengan telinga runcing, gigi kecil, dan senyum jahil ini telah membuat banyak orang tergila-gila.
Popularitas Labubu bahkan telah menjangkau kalangan selebriti dunia. Rihanna, Dua Lipa, dan Lisa dari Blackpink termasuk di antara para penggemarnya.
Fenomena Labubu: Dari Antrean Panjang hingga Lelang Jutaan
Peluncuran edisi terbaru Labubu di April lalu di London menyulut antusiasme luar biasa. Perkelahian di antara penggemar yang berebut mendapatkan boneka seharga £13,50 hingga £50 terjadi.
Di China, boneka Labubu berukuran manusia bahkan dilelang dengan harga fantastis: 1,08 juta yuan (US$ 150.000). Ini menunjukkan betapa tingginya permintaan terhadap boneka tersebut.
Bank Ping An bahkan sempat memanfaatkan popularitas Labubu sebagai strategi pemasaran. Namun, praktik ini dihentikan regulator karena dianggap sebagai insentif tidak pantas untuk menarik nasabah.
Prospek Pop Mart: Antara Optimisme dan Keraguan
Bank investasi ternama seperti Deutsche Bank dan Morgan Stanley optimis terhadap masa depan Pop Mart. Mereka menaikkan target harga saham perusahaan.
Deutsche Bank menaikkan target harga hingga 52% menjadi HK$ 303, mengandalkan momentum pertumbuhan internasional Pop Mart yang kuat.
Namun, tidak semua pihak sepakat. Beberapa analis melihat potensi risiko jangka panjang. Konsumen bisa beralih ke produk lain jika daya tarik Labubu menurun.
Morningstar misalnya, menilai saham Pop Mart terlalu tinggi dari perspektif jangka panjang. Resiko bisnis jangka panjang tetap tinggi karena konsumen mungkin beralih ke IP kompetitor.
Everbright Securities International juga menyoroti harga saham Pop Mart yang dinilai mahal. Perusahaan dengan nilai HK$ 365 miliar ini diperdagangkan dengan harga lebih dari 50 kali lipat pendapatan proyeksi tahun 2025.
Pertumbuhan Mengagumkan dan Tantangan di Depan
Pop Mart melaporkan penjualan tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 170% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan memprediksi penjualan tahunan dapat tumbuh lebih dari 50%, mencapai lebih dari 20 miliar yuan di tahun 2025.
Tahun lalu, pendapatan Pop Mart melonjak 107% menjadi 13 miliar yuan, sementara laba bersih meningkat lebih dari 180% menjadi 3,1 miliar yuan.
Keberlanjutan kesuksesan Pop Mart bergantung pada kemampuan para desainernya menciptakan produk-produk menarik baru. Tantangan terbesar bagi Pop Mart adalah mempertahankan daya tarik konsumen dalam jangka panjang di tengah persaingan yang ketat di industri mainan.
Meskipun saat ini Wang Ning menikmati puncak kesuksesan, masa depan Pop Mart tetap bergantung pada inovasi dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan tren pasar. Apakah Labubu akan tetap menjadi ikon budaya pop atau akan tergantikan oleh karakter-karakter baru, hanya waktu yang akan menjawabnya.