Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) meluncurkan program PRIMA Magang. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi, karakter, dan daya saing lulusan PTKI. Inisiatif ini sejalan dengan program prioritas Kemenag untuk mewujudkan pendidikan tinggi keagamaan yang unggul, ramah, dan terintegrasi.
Program PRIMA Magang juga bertujuan membangun bangsa melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini selaras dengan cita-cita utama pembangunan nasional. Inisiatif ini dipandang sangat relevan dalam mengatasi tantangan pengangguran lulusan perguruan tinggi.
Program PRIMA Magang: Mempersiapkan Lulusan PTKI untuk Indonesia Emas 2045
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menekankan perlunya transformasi pendidikan tinggi keagamaan agar lulusan PTKI mampu menghadapi perkembangan zaman. Beliau mengakui adanya persepsi kelemahan pada lulusan PTKI, tetapi melihatnya sebagai ciri khas yang perlu dimaksimalkan, bukan dihilangkan.
Nasaruddin Umar juga menyoroti karakter khas alumni PTKI yang banyak berasal dari pesantren. Mereka memiliki cara berpikir yang luas dan mendalam, bahkan melampaui perspektif makrokosmos. Namun, beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kerendahan hati dan kepercayaan diri.
Alumni PTKI didorong untuk tetap rendah hati, namun tidak ragu menunjukkan keahliannya. Menjaga kehormatan diri (muruah) dan adaptif terhadap perubahan zaman juga menjadi pesan penting bagi mahasiswa dan alumni PTKI.
Tahapan Program dan Persiapan Menuju Dunia Kerja
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan PRIMA Magang sebagai respons terhadap tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. Lulusan tidak hanya membutuhkan ijazah, tetapi juga keterampilan, pengalaman kerja, dan kesiapan mental.
Program PRIMA Magang memiliki tiga tahapan utama: Pre-Internship & Bootcamp, Internship di Mitra Industri, dan Mentorship & Monitoring. Program ini dirancang sistematis, progresif, dan terukur agar mahasiswa benar-benar siap memasuki dunia kerja.
Pre-Internship & Bootcamp
Tahap ini fokus pada pelatihan dasar, meliputi etos kerja, literasi digital, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), dan psikotes untuk memetakan potensi mahasiswa. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja yang kompetitif.
Internship di Mitra Industri
Mahasiswa akan menjalani magang di perusahaan atau instansi selama 2 hingga 10 bulan. Magang dapat berupa program umum maupun berbasis proyek, memberikan pengalaman praktis yang berharga.
Mentorship & Monitoring
Mahasiswa akan dibimbing oleh praktisi industri dan dosen kampus. Sistem evaluasi digital real-time akan memastikan proses magang berjalan efektif dan terpantau dengan baik.
Pemanfaatan Teknologi AI dan Akses Program yang Mudah
Direktur PTKI Kemenag, Prof. Sahiron, menambahkan bahwa PRIMA Magang memperkenalkan mahasiswa pada keterampilan baru, termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI). Lulusan PTKI didorong untuk menyeimbangkan aspek ukhrawi dan duniawi dalam karir mereka.
Program PRIMA Magang bersifat nasional dan terbuka bagi seluruh mahasiswa PTKIN dan PTKIS. Kemenag menyediakan platform digital yang mudah diakses melalui pencarian Google. Platform ini memudahkan pendaftaran bagi mitra industri, perguruan tinggi, dan mahasiswa.
Hingga pertengahan Juni 2025, lebih dari 70 mitra industri telah bergabung, menawarkan 1.615 posisi magang di 26 provinsi dan 328 kabupaten/kota. Lebih dari 160 PTKI dan 350 mahasiswa telah mendaftar melalui platform digital. Kemenag menargetkan 15.000 mahasiswa mengikuti program ini pada 2029, dengan 300 mitra industri dan 600 PTKI yang terlibat.
Program PRIMA Magang merupakan langkah strategis Kemenag dalam mempersiapkan lulusan PTKI untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. Dengan integrasi teknologi dan pendekatan yang komprehensif, program ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang unggul dan siap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Pentingnya keseimbangan antara kompetensi duniawi dan spiritualitas menjadi kunci keberhasilan program ini.