Lima puluh pelajar SMP/MTS se-Kabupaten Subang mengikuti program pendidikan karakter, disiplin, dan bela negara di Lanud R Suryadarma (Sdm). Program intensif ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai 23 Juni hingga 2 Juli 2025, di lingkungan militer. Para pelajar akan menerima pelatihan kedisiplinan, wawasan kebangsaan, dan semangat bela negara.
Pembukaan program ini dilakukan secara resmi melalui upacara yang dipimpin Kadispotdirga Lanud Sdm, Kolonel Pom Tomi Wahyu I, mewakili Danlanud Sdm Marsma M.R.Y. Fahlefie, di Kompi Senapan C Batalyon 461 Kopasgat pada Senin, 23 Juni 2025. Kolonel Tomi menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi.
Tujuan utama program ini adalah membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, patriotik, dan berjiwa kebangsaan. “Melalui pendidikan ini, diharapkan para pelajar menjadi pribadi yang hormat, santun, disiplin, serta bertanggung jawab,” tegas Kolonel Tomi dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 25 Juni 2025. Program ini menekankan pembentukan karakter positif dan nilai-nilai kebangsaan sejak usia dini.
Pendidikan Karakter dan Bela Negara di Lingkungan Militer
Pelatihan yang diberikan kepada para pelajar mencakup berbagai aspek penting. Mereka akan menerima pelatihan fisik dan mental yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan daya tahan diri. Selain itu, materi pendidikan karakter akan diberikan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang baik. Para instruktur berpengalaman dari Kopasgat dan Lanud Sdm akan membimbing para pelajar selama program berlangsung.
Pentingnya program ini terletak pada upaya pembentukan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan bekal pendidikan karakter, disiplin, dan wawasan kebangsaan yang kuat, diharapkan para pelajar dapat menjadi pemimpin dan warga negara yang bertanggung jawab di masa mendatang. Lingkungan militer dipilih karena dianggap efektif dalam membentuk disiplin dan karakter.
Program Sekolah Militer di Jawa Barat
Program sekolah militer serupa telah diterapkan di beberapa daerah di Jawa Barat sebelumnya, juga diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Program ini mendapatkan beragam respon dari masyarakat, dengan beberapa pihak yang mendukung dan beberapa pihak yang mengkritiknya. Pro dan kontra muncul terkait metode pelatihan, durasi program, dan dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan psikologis pelajar.
Para pendukung program ini berpendapat bahwa program tersebut sangat efektif untuk membentuk karakter dan disiplin pelajar. Mereka melihat program ini sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan karakter. Sementara itu, pihak yang mengkritik program ini menyatakan bahwa metode pelatihan yang terlalu keras dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pelajar. Mereka juga mengkhawatirkan dampak program ini terhadap hak-hak asasi anak.
Debat publik mengenai efektivitas dan implikasi program sekolah militer ini terus berlanjut. Perlu adanya evaluasi menyeluruh dan kajian akademis yang komprehensif untuk memastikan bahwa program ini memberikan manfaat yang maksimal bagi para pelajar tanpa merugikan perkembangan mereka. Penting juga untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan masukan dari berbagai pihak terkait.
Program di Lanud Sdm ini diharapkan dapat menjadi model terbaik dan menjadi contoh program sejenis di daerah lainnya. Evaluasi dan monitoring berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kesimpulannya, program pendidikan karakter, disiplin, dan bela negara di Lanud Suryadarma merupakan sebuah inisiatif yang patut diapresiasi, namun juga membutuhkan pengawasan yang ketat dan evaluasi yang berkala. Suksesnya program ini akan bergantung pada kualitas pelatihan, pengawasan, serta respon positif dari para peserta dan masyarakat luas.