Parma memulai babak baru dalam sejarah klub dengan menunjuk Carlos Cuesta sebagai pelatih kepala. Pengangkatan Cuesta, yang selama lima tahun menjabat sebagai asisten Mikel Arteta di Arsenal, menandai perubahan signifikan bagi klub Serie A ini. Ia menggantikan Cristian Chivu yang telah bergabung dengan Inter Milan.
Keputusan ini diumumkan oleh CEO Parma, Federico Cherubini, yang menyebut Cuesta sebagai sosok tepat untuk memulai siklus baru di klub. Cherubini menekankan bahwa profil Cuesta telah dipelajari secara cermat sebelum penunjukan resmi ini.
Carlos Cuesta: Pelatih Muda Bertalenta
Carlos Cuesta, kelahiran Mallorca, Spanyol, akan berusia 30 tahun pada 29 Juli 2025. Ini menjadikan dirinya pelatih termuda kedua di Serie A dalam hampir seabad terakhir.
Ia akan memimpin Parma di Serie A musim 2025-2026. Prestasi ini sekaligus mengukir sejarah sebagai pelatih termuda yang memimpin klub di kasta tertinggi Liga Italia sejak pasca Perang Dunia II.
Cuesta dikenal sebagai pelatih modern dengan pendekatan taktik progresif dan metodologi analitis. Pengalamannya di akademi Atlético Madrid sebelum bergabung dengan Arsenal turut membentuk gaya kepelatihannya yang unik.
Peran pentingnya di Arsenal dalam mengembangkan pemain muda dan menjaga konsistensi permainan The Gunners patut diacungi jempol. Pengalamannya di Inggris jelas menjadi aset berharga bagi Parma.
Tantangan dan Harapan di Serie A
Meskipun masih muda, Cuesta membawa segudang pengalaman dan reputasi yang mentereng. Namun, pengangkatannya tak lepas dari berbagai pandangan.
Aldo Serena, mantan striker timnas Italia yang pernah membela AC Milan dan Inter Milan, memberikan peringatan kepada Cuesta. Serena menekankan pentingnya pendekatan yang tepat dan komunikasi efektif dengan para pemain yang lebih senior.
Cuesta diyakini telah menandatangani kontrak dengan Parma hingga tahun 2027. Gaji yang diterimanya dilaporkan mencapai hampir satu juta euro per musim.
Ia diharapkan mampu membawa Parma meraih prestasi gemilang di Serie A. Namun, tekanan untuk membuktikan kemampuannya sebagai pelatih muda di liga kompetitif seperti Serie A sangatlah besar.
Jejak Karir dan Pengalaman di Italia
Sebelum bergabung dengan Arsenal, Cuesta memiliki pengalaman berharga di Italia. Ia menjabat sebagai asisten pelatih tim U17 Juventus dari tahun 2018 hingga 2020.
Pengalaman tersebut memberikannya wawasan berharga tentang sepak bola Italia dan membantu mempersiapkannya untuk tantangan sebagai pelatih kepala di Serie A. Masa kerjanya di Juventus menjadi batu loncatan menuju kesuksesan kariernya.
Dengan latar belakangnya yang mumpuni dan pengalamannya di klub-klub besar Eropa, Cuesta memiliki potensi untuk membawa Parma ke level yang lebih tinggi. Namun, kesuksesannya akan sangat bergantung pada kemampuannya dalam memimpin dan mengelola tim.
Cuesta memiliki peluang emas untuk membuktikan kemampuannya di Serie A. Dukungan dari manajemen Parma dan kerja kerasnya sendiri akan menjadi kunci kesuksesan di musim mendatang.
Pengalamannya di akademi Atlético Madrid dan Arsenal, dipadukan dengan pengalamannya di Italia, menjadikan Cuesta sosok pelatih yang menarik dan menjanjikan. Masa depan Parma kini berada di tangannya.