Harga minyak dunia mengalami fluktuasi signifikan pada pekan ini. Setelah mengalami penurunan pada Selasa, 24 Juni 2024, harga minyak Brent dan WTI justru mengalami penguatan pada Rabu, 25 Juni 2024. Penguatan ini dipicu oleh beberapa faktor, terutama meningkatnya kekhawatiran geopolitik.
Harga minyak Brent naik 75 sen atau 1,1 persen menjadi US$67,89 per barel. Sementara itu, minyak WTI menguat 71 sen atau 1,1 persen menjadi US$65,08 per barel. Kenaikan ini membawa harga minyak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Lonjakan harga ini sebagian besar disebabkan oleh serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan sebelumnya. Serangan tersebut memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah, wilayah yang sangat vital bagi produksi dan distribusi energi global.
Ancaman Penutupan Selat Hormuz
Sebagai respons atas serangan tersebut, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz. Ancaman ini semakin memperkuat sentimen negatif di pasar minyak global. Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran yang sangat penting, diperkirakan dilalui sekitar 18-19 juta barel minyak mentah dan bahan bakar per hari (bpd).
Penutupan Selat Hormuz akan berdampak signifikan terhadap pasokan minyak global, mengingat volume yang melewati jalur tersebut hampir mencapai seperlima dari konsumsi global. Potensi pengurangan pasokan ini secara alami mendorong kenaikan harga.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Minyak
Selain faktor geopolitik, pasar minyak juga sedang menunggu rilis data pemerintah AS mengenai persediaan minyak mentah dan bahan bakar domestik pada tanggal 25 Juni 2024. Para analis memperkirakan stok minyak mentah AS akan turun sekitar 4,23 juta barel pada pekan yang berakhir pada tanggal 20 Juni.
Data ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pasokan minyak di Amerika Serikat, salah satu konsumen minyak terbesar di dunia. Perkiraan penurunan stok ini secara teoritis bisa memberikan sedikit tekanan terhadap harga minyak, tetapi kekhawatiran geopolitik nampaknya masih menjadi faktor dominan.
Implikasi Geopolitik dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Global
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah selalu berdampak besar terhadap pasar energi global. Ketergantungan dunia pada minyak dari kawasan ini membuat setiap kejadian yang berpotensi mengganggu pasokan, seperti ancaman penutupan Selat Hormuz, memicu reaksi tajam di pasar. Kenaikan harga minyak berdampak luas pada berbagai sektor ekonomi global, termasuk inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Perlu dicatat bahwa situasi geopolitik sangat dinamis dan sulit diprediksi. Perkembangan selanjutnya di Timur Tengah akan terus mempengaruhi harga minyak dan pasar energi global. Para pelaku pasar dan investor akan terus memantau perkembangan situasi dengan cermat.
Kesimpulannya, kenaikan harga minyak saat ini merupakan kombinasi dari faktor geopolitik dan antisipasi pasar terhadap data ekonomi. Meskipun ada perkiraan penurunan stok minyak mentah AS, ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga minyak secara signifikan.