Chelsea resmi mengamankan jasa penyerang muda berbakat, Liam Delap, dari Ipswich Town. Transfer ini diumumkan Kamis dini hari WIB, dengan kontrak berdurasi enam tahun dan biaya transfer mencapai 30 juta poundsterling (sekitar Rp 661 miliar).
Delap, yang namanya mencuat di Premier League musim lalu, diharapkan dapat mengatasi masalah Chelsea dalam mencetak gol. Ketajamannya di depan gawang menjadi daya tarik utama bagi klub London tersebut.
Rekam Jejak Liam Delap yang Mengesankan
Musim lalu, Delap mencetak 12 gol dan 2 assist dalam 40 penampilan bersama Ipswich Town. Meskipun gagal membawa timnya lolos dari degradasi, performa individu Delap tetap menonjol.
Sepuluh dari 12 golnya dicetak di luar tendangan penalti, melampaui ekspektasi gol (xG) sebesar 9.3 dengan selisih 2.7 xG. Ia juga tercatat melakukan 68 tembakan sepanjang musim.
Kemampuannya mengancam di kotak penalti sangat menonjol, dengan 48 tembakan berasal dari area tersebut. Persentase konversi tembakannya mencapai 17.7%, lebih tinggi daripada Nicolas Jackson, striker Chelsea saat ini.
Mencari Solusi Kebuntuan Gol Chelsea
Chelsea hanya mampu mencetak 64 gol di Premier League musim lalu, angka yang mengecewakan mengingat xG mereka mencapai 69.2. Angka ini hanya kalah dari Liverpool, juara liga.
Nicolas Jackson, penyerang utama Chelsea, hanya mencetak 10 gol dari 12.3 xG, dengan persentase konversi tembakan yang rendah (13.2%). Delap diharapkan bisa menjadi solusi untuk masalah ini.
Delap juga unggul dalam hal menggiring bola sebelum melepaskan tembakan. Ia tercatat melakukan 26 kali dribbling minimal 5 meter sebelum menembak, angka tertinggi dibandingkan striker lain.
Lebih dari Sekadar Pencetak Gol: Kerja Keras Delap
Delap bukan hanya tajam di depan gawang, tetapi juga pekerja keras di seluruh lapangan. Ia melakukan 976 kali tekanan terhadap lawan, hanya kalah dari empat pemain lainnya di liga.
Di sepertiga akhir lapangan, ia melakukan 411 kali tekanan, angka yang hanya kalah dari Dominic Solanke dan Alexander Isak. Dedikasi dan kerja kerasnya ini diharapkan bisa meningkatkan performa lini depan Chelsea.
Kehadiran Delap di Chelsea juga menarik karena ia pernah dilatih Enzo Maresca di akademi Manchester City, dan pernah bermain satu tim dengan Cole Palmer. Keakraban ini bisa mempermudah adaptasinya di Stamford Bridge.
Namun, Delap juga memiliki catatan kartu kuning yang cukup banyak, yaitu 12 kartu kuning musim lalu. Ini menjadi catatan yang perlu diperhatikan oleh tim pelatih.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Liam Delap diharapkan dapat menjadi tambahan kekuatan di lini serang Chelsea. Persaingan dengan Nicolas Jackson pun dipastikan akan semakin ketat. Apakah Delap akan menjadi solusi untuk masalah gol Chelsea? Waktu yang akan menjawabnya.