Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk seringkali berujung fatal. Rem blong kerap menjadi penyebab utama kecelakaan maut ini, mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat ini menjadi perhatian serius. Perlunya peningkatan kewaspadaan dan tindakan pencegahan menjadi semakin mendesak.
Faktor Manusia: Penyebab Utama Kecelakaan Bus dan Truk
Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, menyatakan bahwa faktor manusia atau human error menjadi penyebab utama kecelakaan.
Kecelakaan selalu diawali dengan adanya bahaya (hazard) di jalan. Hazard ini meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama jika melibatkan kendaraan besar.
Langkah Pencegahan Kecelakaan: Peran Penting Pengemudi
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, pengemudi bus dan truk perlu memperhatikan beberapa hal penting.
Kondisi fisik pengemudi harus prima. Pastikan pengemudi cukup istirahat dan tidak mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi konsentrasi.
Waktu mengemudi harus dipatuhi. Sopir tidak boleh mengemudi lebih dari 12 jam sehari dan harus beristirahat minimal 5 jam sebelum kembali mengemudi.
Pemeriksaan kendaraan sebelum perjalanan sangat penting. Pastikan semua komponen kendaraan dalam kondisi baik dan berfungsi optimal.
Pengemudi harus menguasai teknik berkendara di jalan menurun. Hal ini krusial untuk mencegah rem blong.
Kenali medan jalan yang akan dilalui. Kurangi kecepatan dan berhati-hatilah saat melewati jalan yang tidak dikenal.
Jaga kebugaran tubuh. Lakukan peregangan sebelum mengemudi. Konsumsi makanan sehat dan cukup minum air putih.
Periksa Kendaraan Sebelum Berangkat: Inspeksi Pra-Perjalanan
Inspeksi pra-perjalanan (pre-trip inspection) wajib dilakukan sebelum memulai perjalanan.
Periksa dashboard, spion, kursi, sabuk pengaman, kondisi ban dan tekanan angin, lampu, dan wiper.
Periksa level minyak rem. Perhatikan batas minimal dan maksimal, periksa kebocoran, dan kandungan air di dalamnya untuk mencegah vapour lock.
Ganti minyak rem secara berkala. Periksa juga tromol, celah, dan ketebalan kampas rem.
Injak pedal rem secara penuh. Tekanan angin pada indikator tidak boleh turun lebih dari 0,5 bar. Jika lebih dari 1 bar, segera periksa kampas rem.
Periksa kebocoran angin. Parkir di tempat datar, ganjal roda, dan pastikan tekanan angin penuh. Injak pedal rem dalam-dalam selama 2 menit. Jika tekanan turun, ada kebocoran yang perlu diperbaiki.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus dan truk dapat ditekan. Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, baik dari pengemudi maupun pengguna jalan lainnya. Perhatian dan kehati-hatian merupakan kunci utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan fatal.