Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, secara terbuka menyatakan kesiapan partainya menerima Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika beliau memutuskan untuk bergabung. Pernyataan ini disampaikan menyusul spekulasi mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan PSI ketimbang partai lain.
Andy menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada penolakan dari internal PSI terhadap kemungkinan bergabungnya Jokowi. Bahkan, ia menyebut PSI sebagai “rumah” yang tepat bagi Jokowi.
PSI Membuka Pintu Selebar-Lebarnya untuk Jokowi
Andy Budiman menekankan kesiapan seluruh kader dan pengurus PSI untuk menyambut Jokowi. Mereka percaya bahwa visi dan misi Jokowi sejalan dengan ideologi PSI.
PSI, sejak awal berdiri, memang konsisten mendukung Jokowi. Oleh karena itu, partai tersebut berkomitmen untuk terus memperjuangkan visi dan misi Jokowi demi kemajuan Indonesia.
Reaksi Terhadap Pernyataan Jokowi yang Memilih PSI
Pernyataan Jokowi yang cenderung memilih PSI daripada PPP semakin memperkuat optimisme PSI. Andy Budiman kembali menegaskan bahwa pintu PSI terbuka lebar bagi Jokowi.
Meskipun Jokowi belum resmi menjadi kader PSI, pernyataan Andy menunjukkan antusiasme partai terhadap kemungkinan tersebut. Hal ini menunjukkan dukungan kuat PSI terhadap Jokowi.
Analisis Politik dan Pertimbangan Faktor Usia
Pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga, menilai pilihan Jokowi untuk PSI lebih masuk akal daripada PPP. Hal ini didasarkan pada kesamaan ideologi nasionalis antara Jokowi dan PSI.
Bergabungnya Jokowi dengan PPP, menurut Jamiluddin, akan membuatnya terlihat oportunis, hanya mengejar jabatan tanpa mempertimbangkan keselarasan ideologi. Ini akan mengurangi kredibilitas Jokowi di mata publik.
Namun, Jamiluddin juga menyoroti faktor usia. Ia berpendapat bahwa meskipun secara ideologis cocok, usia Jokowi mungkin kurang ideal memimpin PSI yang didominasi kader muda. Ketua umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep, masih tergolong muda.
Jamiluddin melihat akan ada ketidaksesuaian jika Jokowi memimpin PSI, yang identik dengan kaum muda. Oleh karena itu, menurutnya, PSI lebih ideal dipimpin oleh sosok yang lebih sepadan dengan usia dan dinamika kadernya.
Pemilu Raya PSI dan Calon Ketua Umum
Saat ini, PSI tengah menggelar Pemilu Raya yang akan berlangsung hingga 23 Juni 2025. Pemilihan ketua umum akan dilakukan pada Kongres di Solo, pada 19-20 Juli 2025.
Meskipun pertanyaan mengenai status Jokowi sebagai kader PSI dan partisipasi Kaesang dalam bursa calon ketua umum tidak dijawab Andy Budiman, Pemilu Raya PSI tetap menjadi sorotan publik.
Kejelasan mengenai posisi Jokowi dan calon ketua umum PSI yang lain akan menjadi perkembangan politik yang menarik untuk disimak dalam beberapa minggu ke depan. Hasil Pemilu Raya PSI akan menentukan arah partai dalam menghadapi tantangan politik selanjutnya.
Secara keseluruhan, pernyataan dukungan terbuka PSI terhadap Jokowi menunjukkan dinamika politik yang menarik. Baik kesamaan ideologi maupun pertimbangan faktor usia perlu dipertimbangkan dalam melihat potensi bergabungnya Jokowi ke PSI. Pemilu Raya PSI akan menjadi momen krusial yang menentukan peta politik ke depan.