Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan terkait masa depannya di dunia politik. Ia menegaskan tidak akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan justru memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pernyataan ini langsung menjadi sorotan publik dan memicu beragam reaksi dari berbagai pihak, terutama dari internal PPP sendiri. Berikut laporan lengkapnya mengenai berita terpopuler di kanal News Liputan6.com pada Minggu, 8 Juni 2025.
Jokowi bergabung dengan PSI, PPP tetap menghormati keputusan tersebut. Reaksi ini menunjukkan sikap PPP yang dewasa dan menghargai keputusan politik Jokowi.
Jokowi Lebih Memilih PSI, Respon Resmi PPP
Juru Bicara PPP, Usman M. Tokan, menyampaikan pernyataan resmi partai menanggapi keputusan Jokowi. PPP menghormati pilihan politik mantan Presiden tersebut.
Usman menambahkan, PPP memandang Jokowi sebagai negarawan berpengalaman yang memahami seluk-beluk politik Indonesia. Partai berharap dapat menemukan ketua umum baru yang kuat dan sesuai dengan ideologi serta aspirasi umat.
PPP, sebagai partai Islam, memiliki karakteristik unik dalam kancah politik Indonesia. Usman berharap kepemimpinan baru dapat memperkuat posisi PPP dan konsisten dengan visi dan misinya.
Dompet Dhuafa Salurkan Hewan Kurban ke Pulau Terpencil
Dompet Dhuafa, sebuah lembaga filantropi, melakukan penyaluran hewan kurban ke daerah terpencil. Program Tebar Hewan Kurban ini menjangkau masyarakat di berbagai wilayah, termasuk pulau-pulau terluar.
Salah satu lokasi penyaluran adalah Pulau Saroppo Caddi di Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Tim Dompet Dhuafa, relawan, dan awak media berangkat menggunakan kapal yang diberi nama “Kapal Dakwah Dompet Dhuafa”.
Proses penyaluran hewan kurban ini membutuhkan perjuangan ekstra mengingat akses yang sulit. Satu ekor sapi dan dua ekor kambing berhasil dikirimkan ke pulau tersebut.
Tantangan Penyaluran Hewan Kurban di Wilayah Terpencil
Aksesibilitas menjadi tantangan utama dalam penyaluran hewan kurban ke pulau-pulau terpencil. Kondisi geografis yang sulit dan keterbatasan infrastruktur transportasi menjadi kendala.
Tim Dompet Dhuafa harus menggunakan perahu kayu untuk mengangkut hewan kurban. Proses ini membutuhkan waktu dan tenaga ekstra, namun tetap dilakukan demi memastikan hewan kurban sampai kepada yang berhak menerimanya.
Pertambangan Ilegal di Raja Ampat, Sanksi Berat Diharapkan
Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, menyoroti masalah pertambangan ilegal yang merusak kawasan wisata alam. Ia mendesak agar perusahaan tambang yang melanggar aturan dihukum berat.
Eddy menekankan pentingnya sektor pertambangan untuk perekonomian Indonesia. Namun, aktivitas pertambangan tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan dan pariwisata.
Eddy juga meminta agar pelaku pertambangan ilegal di Raja Ampat ditindak tegas. Ia mendukung sanksi berupa hukuman penjara, ganti rugi lingkungan, dan pelarangan usaha pertambangan secara permanen (blacklist).
Komitmen Pengawasan Aktivitas Pertambangan
Eddy Soeparno, sebagai politisi Partai Amanat Nasional (PAN), menunjukkan komitmennya dalam mengawasi kasus pertambangan ilegal di Raja Ampat. Ia akan memastikan proses hukum berjalan dengan adil dan tegas.
Raja Ampat sebagai destinasi wisata dunia, harus dilindungi dari kerusakan lingkungan. Eddy menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian alam.
Sebagai penutup, ketiga berita ini menggambarkan berbagai isu penting di Indonesia, mulai dari dinamika politik, kepedulian sosial, hingga penegakan hukum. Pernyataan Jokowi mengenai PSI, aksi Dompet Dhuafa, dan penegasan Eddy Soeparno mengenai pertambangan ilegal menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Ketiga berita tersebut menunjukkan betapa pentingnya transparansi, tanggung jawab sosial, serta penegakan hukum yang adil untuk kemajuan Indonesia.