Pembangunan jalan tembus penghubung Sleman dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berlanjut. Proses pengaspalan di kawasan tebing Banyunibo kini menjadi fokus utama. Proyek ini menandai komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah wisata dan pemukiman.
Selain fokus pada aspek konstruksi, pembangunan jalan ini juga memperhatikan keindahan estetika. Desain jembatan, misalnya, terinspirasi dari budaya lokal Yogyakarta. Sentuhan budaya ini tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga memberikan identitas lokal bagi pengguna jalan.
Transformasi Medan Sulit Menjadi Jalan Fungsional
Proyek dimulai dari Bokoharjo, Sleman. Dari titik ini, jalan akan terhubung dengan proyek jalan Jogja-Solo.
Tebing Banyunibo yang semula terjal kini telah diratakan. Pengaspalan sedang berlangsung. Beberapa bagian masih memerlukan pengerukan dan penguatan struktur jalan.
Aspek teknis seperti drainase dan talud juga diperhatikan. Betonisasi di sisi jalan akan memperkuat struktur dan mencegah banjir atau longsor.
Integrasi Jalur dan Sentuhan Budaya Lokal
Penyambungan jalur dari Bokoharjo hingga Gunung Sari hampir rampung. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi akses menuju Candi Ijo, Bukit Bintang, dan Tebing Breksi.
Underpass di wilayah Jalan Candi Ijo, Padukuhan Gunungsari, akan dihiasi dengan warna khas gadung melati. Ini merupakan upaya untuk memperkuat identitas budaya lokal.
Dampak Positif dan Harapan Masyarakat
Jalan tembus ini diharapkan meningkatkan mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal. Pembangunan jalan ini menjadi contoh harmonisasi antara pembangunan dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Masyarakat berharap sisa pengerjaan jalan dan underpass segera selesai. Jalan ini akan menjadi jalur strategis yang menghubungkan wilayah Sleman dan Gunung Kidul.
Pembangunan jalan ini bukan hanya tentang beton dan aspal. Ini juga tentang masa depan Yogyakarta yang lebih terhubung dan nyaman.
Informasi ini berdasarkan laporan kanal YouTube @Rara TV pada Kamis, 26 Juni 2025.
Proyek pembangunan jalan tembus ini menunjukan sebuah komitmen yang nyata dari pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan sekaligus menjaga nilai-nilai budaya lokal. Semoga proses pembangunan dapat segera rampung dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Yogyakarta.
Kata kunci: Jalan Tembus Sleman Gunung Kidul, Pembangunan Infrastruktur, Pariwisata Yogyakarta, Budaya Lokal Yogyakarta, Konektivitas Daerah