Indonesia mengalami penurunan peringkat daya saing secara signifikan dalam World Competitiveness Ranking (WCR) 2025. Peringkat Indonesia terjun 13 tingkat ke posisi 40 dunia, sebuah penurunan drastis dibandingkan peningkatan yang konsisten beberapa tahun sebelumnya.
Penurunan ini berdasarkan riset IMD World Competitiveness Center (WCC), yang melibatkan analisis data keras dan survei terhadap 6.162 eksekutif di 69 negara. Metodologi WCC menggunakan 262 informasi, terdiri dari 170 data eksternal dan 92 respons survei.
Penurunan Daya Saing Indonesia: Analisis Empat Pilar Utama
WCR 2025 menilai daya saing berdasarkan empat pilar utama: performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Indonesia mengalami penurunan pada tiga dari empat pilar ini.
Performa ekonomi Indonesia stagnan, sementara efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur menunjukkan penurunan peringkat.
Performa Ekonomi: Tantangan Investasi dan Ekspor
Investasi internasional ke Indonesia menurun, terlihat dari peringkat yang turun dari 36 ke 42. Nilai ekspor layanan komersial juga masih rendah, berada di peringkat 63 dari 69 negara.
Meskipun pertumbuhan PDB per kapita dan riil menjadi kekuatan ekonomi Indonesia, tantangan ini membutuhkan perhatian serius.
Efisiensi Pemerintah: Kerangka Kerja Institusional yang Lemah
Kerangka kerja institusional Indonesia mendapatkan rapor merah, turun dari peringkat 25 ke 51. Hal ini menunjukkan kelemahan dalam sistem pemerintahan dan birokrasi.
Rendahnya peringkat pada sektor pendidikan (peringkat 62), kesehatan dan lingkungan (peringkat 63), serta kerangka institusional pemerintah yang efektif (peringkat 51) turut berkontribusi pada penurunan daya saing.
Efisiensi Bisnis dan Infrastruktur: Hambatan Produktivitas dan Akses
Efisiensi bisnis Indonesia perlu perbaikan, terutama ketersediaan tenaga kerja asing, akses ke layanan finansial, dan tingkat produktivitas keseluruhan tenaga kerja.
Aspek infrastruktur juga memerlukan perhatian, meskipun detailnya tidak dijelaskan secara spesifik dalam rilis WCC.
Solusi untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia
Lembaga Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), mitra WCC dalam penelitian ini, merekomendasikan pengembangan tenaga kerja produktif.
Integrasi strategi pemerintah dari hulu ke hilir juga sangat penting untuk daya saing jangka panjang.
Rekomendasi IMD WCC dan Strategi Pemerintah
IMD WCC menyarankan perbaikan struktur biaya yang tidak efektif, kemudahan prosedur pendirian perusahaan baru, cadangan mata uang asing per kapita, dan peningkatan kekuatan paspor Indonesia.
Pemerintah juga perlu meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak pendapatan dan pajak orang pribadi sebagai kekuatan efisiensi pemerintah.
Survei WCC juga menunjukkan bahwa 66,1% eksekutif Indonesia menganggap kurangnya peluang ekonomi sebagai pendorong polarisasi. Ini menunjukkan adanya kesenjangan ekonomi yang perlu ditangani secara serius.
Kesimpulan: Perlunya Transformasi Komprehensif
Penurunan peringkat daya saing Indonesia dalam WCR 2025 merupakan sinyal peringatan yang serius. Perbaikan membutuhkan transformasi komprehensif yang melibatkan peningkatan investasi, reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan infrastruktur.
Dengan mengatasi kelemahan-kelemahan yang telah diidentifikasi, Indonesia dapat memperbaiki daya saingnya dan mencapai potensi ekonomi yang lebih besar di masa depan.