Beredar klaim di media sosial yang menyebutkan Presiden Prabowo Subianto mendukung ahli digital forensik, Rismon Sianipar, dalam mengungkap dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Klaim ini disebarkan melalui video yang beredar di berbagai platform media sosial. Namun, setelah diverifikasi, klaim tersebut terbukti tidak akurat.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah menelusuri video yang dimaksud dan menemukan bahwa narasinya telah diputarbalikkan. Video tersebut telah disalahgunakan untuk mendukung narasi yang tidak berdasar.
Narasi Palsu yang Beredar di Media Sosial
Video yang beredar di Facebook dan platform media sosial lainnya menampilkan potongan pidato Presiden Prabowo Subianto. Potongan pidato ini kemudian diberi keterangan yang menyesatkan, seolah-olah Prabowo mendukung penyelidikan Rismon Sianipar terkait dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Keterangan yang menyertai video tersebut sangat provokatif, menggunakan kalimat-kalimat seperti “UGM Bertobatlah!”, dan “Ijazah Palsu Jokowi!!!”
Beberapa akun Facebook telah membagikan video tersebut dengan narasi yang sama. Hal ini menunjukkan adanya upaya terstruktur untuk menyebarkan informasi yang tidak benar. Hal tersebut menunjukkan pentingnya literasi digital dalam menyaring informasi yang diterima dari internet.
Penelusuran Fakta Kompas.com: Mengungkap Kebenaran di Balik Video
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Google Lens untuk melacak asal-usul video tersebut. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video tersebut berasal dari kanal YouTube Metro TV yang diunggah pada 8 April 2025. Judul asli video tersebut adalah “Presiden Prabowo Bicara Propaganda Kebohongan”.
Setelah menganalisis video secara menyeluruh, Kompas.com tidak menemukan adanya pernyataan Prabowo yang menyinggung ijazah Presiden Jokowi. Dalam video tersebut, Prabowo sebenarnya sedang membahas tentang ilmu propaganda dan bagaimana menghadapi serangan informasi yang tidak benar. Prabowo menekankan pentingnya melawan kebohongan dengan fakta dan data yang valid.
Tanggapan Presiden Prabowo dan Kesimpulan
Sebelumnya, pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden pada 5 Mei 2025, Presiden Prabowo telah menanggapi polemik mengenai ijazah Presiden Jokowi. Ia justru mengaku heran dengan adanya pihak yang mempertanyakan keaslian ijazah tersebut. Prabowo bahkan berkelakar, bahwa suatu saat nanti ijazah beliau sendiri mungkin juga akan dipertanyakan.
Kesimpulannya, klaim yang menyebutkan Presiden Prabowo mendukung Rismon Sianipar untuk mengusut dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi adalah hoaks. Video yang beredar telah diedit dan diputarbalikkan konteksnya. Pernyataan Presiden Prabowo dalam video asli sama sekali tidak berkaitan dengan isu tersebut. Penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut untuk mencegah penyebaran berita palsu. Literasi digital merupakan kunci untuk menghadapi tantangan penyebaran informasi yang menyesatkan di era digital. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama membangun lingkungan informasi yang bertanggung jawab dan kredibel.