Beredar klaim di media sosial yang menyatakan Indonesia akan menjadi sasaran serangan Israel setelah Iran. Klaim tersebut disebarluaskan melalui sebuah video yang diklaim menampilkan pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Video tersebut dilengkapi sulih suara yang menyatakan Netanyahu mengancam akan menghancurkan Indonesia setelah Iran.
Namun, Tim Cek Fakta Kompas.com telah memverifikasi dan menemukan bahwa klaim tersebut tidak benar. Informasi ini merupakan hoaks yang perlu diluruskan.
Klaim Serangan Israel Terhadap Indonesia: Sebuah Hoaks
Narasi yang menyatakan Indonesia sebagai target serangan Israel selanjutnya beredar di Facebook pada Rabu, 18 Juni 2025. Unggahan tersebut menampilkan video yang diklaim sebagai pidato Netanyahu, dengan sulih suara yang menyatakan Indonesia akan menjadi sasaran serangan setelah Iran.
Teks sulih suara dalam video yang beredar menyebutkan, “Kita hancurkan negara Iran terlebih dahulu, setelah itu kita hancurkan beberapa negara di Asia. Salah satunya negara Indonesia.”
Potongan video yang beredar tersebut telah dibagikan oleh beberapa akun Facebook, memicu kekhawatiran dan keresahan di kalangan masyarakat.
Namun, perlu ditekankan bahwa klaim ini terbukti salah dan menyesatkan.
Verifikasi Fakta: Mengungkap Ketidakbenaran Narasi
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menyeluruh terhadap video yang beredar menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran menunjukkan video tersebut merupakan cuplikan pidato Netanyahu di Kongres AS pada 24 Juli 2024.
Pidato lengkap Netanyahu tersebut dapat diakses di kanal YouTube Fox 5 Washington DC. Pidato tersebut jauh sebelum isu serangan terhadap Iran muncul, membantah klaim yang menghubungkannya dengan ancaman terhadap Indonesia.
Dalam pidato aslinya, Netanyahu fokus pada upaya memperoleh dukungan AS untuk melawan Hamas. Ia memang beberapa kali menyebut Iran sebagai ancaman, namun sama sekali tidak menyebut atau mengancam Indonesia.
Transkrip lengkap pidato tersebut juga tersedia secara online, membuktikan ketidakhadiran Indonesia dalam pernyataan Netanyahu.
Kesimpulan: Pentingnya Verifikasi Informasi di Era Digital
Setelah melalui proses verifikasi yang teliti, Kompas.com memastikan bahwa narasi yang menyatakan Indonesia akan menjadi target serangan Israel selanjutnya adalah hoaks. Video yang digunakan sebagai bukti adalah potongan pidato Netanyahu di Kongres AS pada Juli 2024, yang sama sekali tidak memuat ancaman terhadap Indonesia.
Penyebaran informasi hoaks seperti ini dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu teliti dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama yang berasal dari media sosial.
Kejadian ini menekankan betapa pentingnya literasi digital dan bijak dalam mengonsumsi informasi online. Memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya merupakan tanggung jawab setiap individu untuk mencegah penyebaran hoaks dan menjaga stabilitas informasi publik.