Kejadian unik terjadi sebelum laga Piala Dunia Antarklub 2025 antara Urawa Reds dan River Plate di Lumen Field, Seattle, Rabu (18/6/2025). Kapten Urawa Reds, Marius Hoibraten, menolak untuk bersalaman dengan para pemain River Plate sebelum pertandingan dimulai. Aksi ini mengejutkan banyak pihak dan menjadi viral di media sosial.
River Plate menang telak 3-1 atas Urawa Reds. Kemenangan tersebut seakan menjadi balasan atas sikap kapten Urawa yang dinilai tidak sportif oleh sebagian pihak. Publik pun penasaran dengan alasan di balik tindakan Hoibraten tersebut.
Kapten Urawa Reds Tolak Salaman, River Plate Menang Telak
Insiden tersebut terjadi saat prosesi jabat tangan sebelum kick-off. Para pemain kedua tim biasanya akan saling berjabat tangan sebagai tanda sportivitas. Namun, Hoibraten memilih untuk melewati pemain River Plate tanpa bersalaman.
Reaksi para pemain River Plate beragam, ada yang terlihat heran, ada pula yang tampak kecewa. Namun, mereka kemudian menunjukkan profesionalisme dengan fokus pada pertandingan dan berhasil meraih kemenangan.
Penjelasan Hoibraten: Bingung dengan Susunan Acara
Hoibraten kemudian memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Ia mengaku tidak menyadari adanya prosesi jabat tangan sebelum pertandingan dimulai.
Bek asal Norwegia itu menjelaskan kebingungannya disebabkan oleh susunan acara yang berbeda dari biasanya. Adanya banner besar yang memisahkan kedua tim sebelum salam-salaman membuat ia salah paham.
Permintaan Maaf dari Hoibraten
Dalam pernyataannya, Hoibraten menyampaikan permintaan maaf kepada para pemain River Plate dan penggemarnya. Ia menegaskan bahwa tindakannya bukanlah bentuk ketidakpedulian.
Hoibraten menjelaskan bahwa ia berada di “zona” sendiri dan tidak menyadari protokol jabat tangan sebelum pertandingan. Ia bahkan meminta maaf langsung kepada pemain River Plate di ruang ganti setelah pertandingan berakhir.
Ia juga mengucapkan selamat atas kemenangan River Plate dan mendoakan yang terbaik untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Permintaan maafnya diharapkan dapat meredakan ketegangan yang sempat muncul akibat insiden tersebut.
Dampak Insiden dan Pelajaran yang Dipetik
Insiden ini menjadi sorotan media internasional dan menuai beragam komentar dari netizen. Sebagian besar memahami penjelasan Hoibraten, sementara sebagian lainnya tetap menganggap tindakannya tidak sportif.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik dalam penyelenggaraan pertandingan internasional. Organisasi turnamen perlu memastikan semua pemain memahami protokol dan aturan yang berlaku.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya sportivitas dan etika dalam olahraga. Meskipun Hoibraten telah meminta maaf, insiden ini tetap menjadi bahan diskusi dan evaluasi bagi semua pihak terkait.
Semoga insiden ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dan dapat meningkatkan pemahaman tentang protokol pertandingan internasional di masa mendatang. Sportivitas dan rasa hormat antar pemain tetap menjadi hal yang penting dalam dunia sepak bola.
Dari insiden ini, kita dapat melihat bagaimana pentingnya komunikasi yang jelas dan persiapan yang matang dalam sebuah pertandingan internasional. Meskipun Hoibraten sudah meminta maaf, peristiwa ini tetap menjadi pengingat pentingnya sportivitas dan profesionalisme dalam dunia olahraga.