PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen kuat dalam pengelolaan sampah. Hal ini diwujudkan melalui program “Zero Waste to Landfill,” sebuah inisiatif untuk mengelola limbah secara bertanggung jawab dan mendukung praktik bisnis ramah lingkungan. Program ini selaras dengan komitmen BRI terhadap ekonomi sirkular dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menekankan pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan. BRI mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk mitra daur ulang, karyawan, dan komunitas, untuk mencapai pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Komitmen BRI terhadap Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
BRI telah berhasil mengelola 703.559,9 kg sampah dari kegiatan operasional pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 119.354,2 kg merupakan sampah plastik.
Upaya ini menghasilkan pengurangan emisi karbon sebesar 524,18 ton CO₂e. Hal ini menunjukkan dampak positif terhadap penurunan jejak karbon perusahaan.
Program Zero Waste to Landfill bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah sejak sumbernya. Program ini memastikan limbah tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kapasitasnya semakin terbatas.
Hendy juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Tindakan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah rumah tangga, atau mendukung produk daur ulang sangat penting.
Inovasi Internal: Peran Karyawan dalam Zero Waste to Landfill
BRI melibatkan karyawan dalam program Zero Waste to Landfill. Hal ini dilakukan melalui penyediaan Reverse Vending Machine (RVM) di lingkungan kerja.
Karyawan yang menyetor sampah botol plastik ke RVM mendapatkan poin reward. Poin tersebut dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.
Hingga Juni 2025, RVM telah mengumpulkan lebih dari 3.242 kg botol plastik. Jumlah ini setara dengan 178.720 botol plastik, dengan potensi pengurangan emisi sebesar 17.693 kg CO₂e.
Program Yok Kita GAS: Memberdayakan Komunitas untuk Pengelolaan Sampah
BRI juga aktif mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satu program unggulannya adalah Yok Kita GAS (Gerakan Kelola Sampah). Program ini telah diimplementasikan secara bertahap sejak 2021 hingga 2025.
Yok Kita GAS telah menjangkau 41 lokasi di berbagai daerah di Indonesia. Program ini mencakup pendirian 36 unit bank sampah dan pengembangan 5 unit pasar tradisional.
Penerima manfaat mendapatkan pelatihan pemilahan sampah dan literasi keuangan. Mereka juga menerima bantuan alat seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal.
Tujuannya adalah untuk mendukung pengolahan sampah skala komunitas. Program ini memperkuat kelembagaan pengelolaan sampah di tingkat lokal.
Kesimpulannya, komitmen BRI terhadap program Zero Waste to Landfill menunjukkan langkah nyata perusahaan dalam mencapai keberlanjutan lingkungan. Melalui inovasi internal dan kolaborasi dengan komunitas, BRI berhasil mengurangi dampak lingkungan dan mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih baik. Upaya ini bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membangun budaya keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.