BPJS Kesehatan: Inovasi Riset JKN untuk Layanan Kesehatan Prima

Playmaker

BPJS Kesehatan, lembaga penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan programnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui riset dan pengembangan kebijakan berbasis bukti ilmiah.

Dalam rangka memperingati HUT ke-57, BPJS Kesehatan meluncurkan “Open Call for Research Proposal” tahun 2025. Program ini bertujuan untuk menggandeng akademisi dan lembaga riset guna memecahkan tantangan JKN.

BPJS Kesehatan Dorong Riset untuk Perkuat JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menjelaskan program “Open Call for Research Proposal” sebagai wadah kolaborasi yang penting. Hal ini untuk memastikan pengambilan keputusan strategis JKN berbasis data riil.

Antusiasme dari kalangan akademisi terhadap program ini sangat tinggi. Ratusan proposal riset telah masuk setiap tahunnya.

Hasil Kajian Strategis 2024: Fokus pada Lansia dan Urun Biaya

Bertepatan dengan peluncuran program riset, BPJS Kesehatan juga mendiseminasikan hasil kajian strategis tahun 2024. Tiga kajian utama dibahas dalam acara tersebut.

Kajian pertama membahas kelayakan long term care (LTC) untuk lansia pekerja formal melalui skema JKN. Kajian kedua menganalisis karakteristik peserta mandiri dan kemampuan mereka dalam membayar iuran.

Kajian ketiga mengeksplorasi alternatif penerapan model urun biaya dalam sistem JKN. Hasil-hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perbaikan sistem JKN.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby, menekankan pentingnya tindak lanjut atas hasil riset. Hasil riset tidak hanya untuk publikasi, tetapi juga untuk implementasi nyata.

Studi Kelayakan Long Term Care (LTC)

Studi kelayakan long term care (LTC) untuk lansia pekerja formal mendapat sorotan. Ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk sistem perawatan jangka panjang bagi lansia.

Sistem LTC ini diharapkan dapat mengintegrasikan perawatan kesehatan dan layanan sosial bagi lansia. Perlu kajian lebih lanjut untuk menentukan model yang tepat dan berkelanjutan.

Kajian Karakteristik Peserta Mandiri dan Kemampuan Membayar Iuran

Kajian ini penting untuk memahami kemampuan finansial peserta mandiri dalam membayar iuran JKN. Data ini akan digunakan untuk merumuskan kebijakan yang lebih adil dan terjangkau.

Hasil kajian akan membantu BPJS Kesehatan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran iuran. Hal ini krusial untuk keberlanjutan finansial JKN.

Studi Alternatif Penerapan Model Urun Biaya

Kajian mengenai alternatif penerapan model urun biaya dalam JKN sedang dikaji. Tujuannya untuk mencari model yang efektif dan tidak memberatkan masyarakat.

Penting untuk memastikan bahwa skema urun biaya tidak menjadi alat penyeimbang fiskal. Fokus utama tetap pada pengendalian moral hazard.

Dukungan DPR dan DJSN untuk Pengembangan JKN yang Inklusif

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menekankan pentingnya riset kebijakan sebagai dasar pengembangan JKN yang inklusif. Beliau mendorong agar konsep long term care untuk lansia dimasukkan dalam agenda pembangunan nasional.

Edy juga menyoroti pentingnya kajian ilmiah dalam menyusun kebijakan urun biaya. Hal ini untuk memastikan kebijakan tersebut tepat sasaran dan tidak membebani masyarakat.

Senada dengan itu, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Nicodemus Beriman Purba, juga menekankan pentingnya perencanaan sistem long term care sejak dini. Sistem ini harus berkelanjutan sebagai manfaat dasar atau tambahan bagi penerima manfaat.

Nicodemus juga menambahkan bahwa skema yang berkelanjutan membutuhkan perhitungan iuran tambahan yang matang. Skema urun biaya tidak boleh digunakan sebagai alat penyeimbang fiskal, melainkan fokus pada pengendalian moral hazard.

Sejak tahun 2014 hingga 2022, BPJS Kesehatan telah menghasilkan lebih dari 200 kajian. Topik-topik kajian tersebut mencakup mutu layanan, perluasan kepesertaan, keberlanjutan finansial, keterlibatan peserta, dan penguatan kelembagaan. Semua riset ini berkontribusi pada perbaikan berkelanjutan sistem JKN.

Program Open Call tahun 2025 diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif. Program ini juga akan memperkuat sinergi antara BPJS Kesehatan, perguruan tinggi, dan lembaga riset. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan sistem jaminan kesehatan yang adil, tangguh, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Popular Post

Pengakuan Mengejutkan Elon Musk: Penyesalan Kritik Keras Trump

Berita

Pengakuan Mengejutkan Elon Musk: Penyesalan Kritik Keras Trump

Mantan penasihat Presiden Donald Trump, Elon Musk, mengungkapkan penyesalannya atas sejumlah kritikan pedas yang dilayangkan terhadap presiden Amerika Serikat tersebut. ...

Reijnders Resmi Gabung Man City: Transfer Gila Musim Panas Ini?

Olahraga

Reijnders Resmi Gabung Man City: Transfer Gila Musim Panas Ini?

Manchester City resmi mengumumkan rekrutan anyar mereka, Tijjani Reijnders. Gelandang berdarah Indonesia ini diboyong dari AC Milan dengan nilai transfer ...

Otomotif

Mobil Listrik Terbaru: Update Harga, Spesifikasi & Review Terlengkap

Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran berbagai merek dan model baru. Salah satu yang dinantikan kedatangannya adalah ...

Energi Terbarukan: Indonesia Raih Untung Fantastis Rp 29,35 Triliun

Eksbis

Energi Terbarukan: Indonesia Raih Untung Fantastis Rp 29,35 Triliun

Indonesia memiliki potensi ekonomi yang signifikan dari pengembangan energi terbarukan, mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 29,35 triliun (kurs ...

Harga Harley-Davidson Terjangkau? Motor Impian Kini Lebih Dekat

Otomotif

Harga Harley-Davidson Terjangkau? Motor Impian Kini Lebih Dekat

Penggemar motor gede (moge) di Indonesia tentu sudah tak sabar menantikan kehadiran Harley-Davidson X350. Motor ini, yang sebelumnya hanya diluncurkan ...

Rahasia Kecepatan Alex Marquez: Bebas Bayang-Bayang Marc Marquez?

Olahraga

Rahasia Kecepatan Alex Marquez: Bebas Bayang-Bayang Marc Marquez?

Alex Marquez tengah menikmati musim terbaiknya di MotoGP. Konsistensi penampilannya membawanya bersaing ketat di papan atas klasemen. Keberhasilannya ini menarik ...