Lapangan sepak bola merupakan jantung dari olahraga ini. Tanpa lapangan yang memadai, pertandingan tak akan berjalan lancar dan perkembangan sepak bola pun terhambat.
Sayangnya, banyak lapangan sepak bola di desa-desa Indonesia yang kondisinya memprihatinkan. Permukaan yang rusak, genangan air, dan rumput yang tidak terawat menjadi pemandangan umum.
Lima Lapangan Sepak Bola Desa Terbaik di Indonesia
Namun, kenyataannya beberapa desa di Indonesia telah berhasil membangun lapangan sepak bola berkualitas tinggi, bahkan menyaingi standar internasional.
Berikut lima lapangan sepak bola desa terbaik di Indonesia yang menjadi bukti bahwa desa juga mampu memiliki fasilitas olahraga kelas dunia.
Lapangan Purwodadi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi contoh lapangan desa yang luar biasa. Dibangun dengan semangat gotong royong warga dan dukungan pemerintah desa, lapangan ini menggunakan rumput zoysia SG.
Rumput berkualitas tinggi ini memberikan kesan mewah dan setara dengan lapangan klub-klub elit Eropa. Pembangunannya memakan waktu dua tahun dengan investasi mencapai Rp5,5 miliar.
Keunggulan Lapangan Sepak Bola Desa Berkualitas
Lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, merupakan contoh lain lapangan desa berstandar FIFA. Dibangun dengan dana desa, bantuan pemerintah, dan swadaya masyarakat, lapangan ini menggunakan rumput berstandar internasional.
Sistem drainase yang baik memastikan lapangan tetap kering meskipun hujan. Perawatan lapangan dilakukan dengan penyiraman tiga kali sehari.
Lapangan Bola Geparang di Purworejo memiliki desain unik. Motif rumputnya yang menyerupai matahari memberikan semangat dan kebanggaan tersendiri bagi pemuda desa.
Ukuran lapangan hampir setara dengan standar FIFA. Desain yang unik ini juga menjadi daya tarik tersendiri.
Fasilitas Pendukung Lapangan Sepak Bola Desa
Lapangan Desa Sikapak Timur di Pariaman, Sumatera Barat, dibangun dengan anggaran Rp1,3 miliar. Lapangan ini tidak hanya berupa lapangan hijau saja.
Terdapat fasilitas pendukung seperti tribun penonton, toilet, ruang ganti pemain, dan pedestrian yang nyaman. Lapangan ini sering digunakan untuk berbagai kejuaraan, baik lokal maupun nasional.
Desa Gledug di Blitar juga memiliki lapangan sepak bola yang istimewa. Terletak di tengah kebun tebu, lapangan ini memiliki rumput berpola halus seperti stadion Eropa.
Sistem drainase yang baik dan perawatan swadaya pemuda setempat membuat lapangan ini selalu terjaga kebersihan dan kualitasnya.
Dampak Positif Pembangunan Lapangan Sepak Bola Desa
Keberadaan lapangan sepak bola berkualitas di desa-desa memiliki dampak positif yang luas. Selain meningkatkan minat olahraga di kalangan anak muda, juga berpotensi meningkatkan perekonomian setempat.
Keberhasilan pembangunan lapangan ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, gotong royong, dan dukungan pemerintah, desa-desa di Indonesia dapat memiliki fasilitas olahraga kelas dunia.
Kelima lapangan ini menunjukkan transformasi positif di dunia sepak bola Indonesia. Dari lapangan yang sederhana dan terbengkalai, kini beralih menjadi lapangan yang berstandar tinggi. Semoga ini menginspirasi desa-desa lain untuk menciptakan fasilitas olahraga yang lebih baik dan berkontribusi terhadap perkembangan olahraga di Indonesia.